Negara-negara di Asia Tenggara juga menerapkan investasi di bidang pendidikan agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusianya untuk mendukung perekonomian di Asia Tenggara dalam jangka panjang, karena kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kualitas peningkatan untuk mengakses pendidikan yang berkualitas.
Untuk investasi pendidikan harus didukung dari beberapa pihak seperti, pihak pemerintah dan adanya partisipasi dari masyarakat di negara itu sendiri. Hal ini, untuk menjadi semua pihak merasa adanya dorongan untuk melakukan investasi di bidang pendidikan untuk masa depan di negara-negara Asia Tenggara.
Investasi di sektor pendidikan saat ini menjadi sebuah kebutuhan dari sebuah negara, termasuk di negara-negara yang berada di Asia Tengara. Pada konsep ekonomi publik ada tiga konsep untuk membedakan investasi pendidikan untuk sumber daya manusia yaitu, (1) pendidikan sebagai barang dan jasa umum, (2) pendidikan sebagai barang dan jasa produktif, (3) pendidikan sebagai barang dan jasa kapital, dari konsep-konsep ini dapat diterapkan pembangunan pendidikan dalam mengembangkan SDM atau sumber daya manusia di negara-negara, termasuk negara di Asia Tenggara.
Negara-negara di Asia Tenggara sudah melakukan investasi di sektor pendidikan seperti di Indonesia sudah mengalokasikan dana anggaran sebesar Rp. 660,8 triliun untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia yang dana ini akan dialokasikan untuk dana beasiswa, penguatan perguruan tinggi, pengembangan riset untuk berinovasi.
Dan juga melalui program seperti EU-SHARE, ASEAN menerima Dana Hibah Uni Eropa sebesar EUR 20 juta untuk mendukung program-program pendidikan. Selain itu, Sekretariat ASEAN disarankan untuk mengalokasikan anggaran bagi proyek-proyek pendidikan di negara anggota yang kurang berkembang, guna meningkatkan kualitas pendidikan secara merata di seluruh kawasan.
Sektor teknologi pendidikan sudah berkembang pesat di negara-negara di Asia Tenggara seperti, Vietnam dan Indonesia yang melakukan investasi platform digital yang berfungsi sebagai pembelajaran online agar meningkat. Di tahun 2024, nilai pasar sektor teknologi digital di Indonesia jumlahnya mencapai US$906 juta. Langkah ini yang bertujuan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul baik secara Asia Tenggara maupun mampu bersaing secara global di seluruh dunia.
Muslimin, M., & Arif, M. (2024). Analisis Keterkaitan Antara Investasi Asing Langsung dan Pertumbuhan Ekonomi Studi Kasus pada Negara-Negara Asia Tenggara. SEIKO: Journal of Management & Business, 7(1), 1361-1367.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2023). ASEAN diyakini jadi pusat pertumbuhan dunia, ini alasannya. Media Keuangan. https://mediakeuangan.kemenkeu.go.id/article/show/asean-diyakini-jadi-pusat-pertumbuhan-dunia-ini-alasannya
Siregar, I. S. (2024). Dampak Digitalisasi pada Produktivitas Perusahaan Manufaktur di Asia Tenggara. Circle Archive, 1(5).
Ministry of International Trade and Industry (MITI) Malaysia. (n.d.). ASEAN Free Trade Area (AFTA). Retrieved December 21, 2024, from https://fta.miti.gov.my/index.php/pages/view/asean-afta
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. (2024). Indonesia sampaikan capaian penting pada tiga pilar kerja sama ASEAN dalam KTT ke-4 ASEAN-Australia. Retrieved December 21, 2024, from https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/6020/indonesia-sampaikan-capaian-penting-pada-tiga-pilar-kerja-sama-asean-dalam-ktt-ke-4-asean-australia