Mohon tunggu...
Nuha FathinahShalihah
Nuha FathinahShalihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa biologi di UPI semester 6

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penggunaan PCR-RFLP dan BacT/Alert untuk Mendeteksi Bakteri Penyebab Penyakit Neonatal

19 Juni 2024   19:33 Diperbarui: 19 Juni 2024   19:41 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 5. Urutan DNA sebelum pemotongan dan Situs Pengenalan serta lokasi pemotongan oleh enzim Hae III/dok. pri

Beberapa kelebihan dari metode yang digunakan diantaranya sensitivitas tinggi, dapat digunakan untuk mengidentifikasi bakteri bahkan dalam sampel yang sangat sedikit.. Lalu spesifisitas, PCR-RFLP memungkinkan identifikasi spesifik dari sekuens genetik tertentu pada bakteri, membantu dalam pemisahan spesies atau strain yang berbeda. Dan terakhir penyelesaian kasus yang cepat, studi ini menunjukkan bahwa PCR-RFLP akan menjadi alat diagnostik yang spesifik dan cepat untuk sepsis neonatal, yang dapat memberikan identifikasi yang dapat diandalkan dalam waktu satu hari. Disamping kelebihan terdapat pula kekurangan yaitu ketergantungan pada enzim restriksi sehingga keberhasilan analisis bergantung pada pemilihan enzim yang tepat, kesulitan identifikasi identifikasi polimorfisme panjang fragmen terkadang sulit dan memerlukan analisis lebih lanjut menggunakan teknik elektroforesis, dan kemungkinan kontaminasi jika tidak secara teliti dilakukan, dapat menyebabkan terjadi kontaminasi.

Penggunaan metode PCR-RFLP untuk mendeteksi bakteri penyebab penyakit neonatal efektif dilakukan walaupun memiliki beberapa kelemahan karena waktu penyelesaian yang cepat dalam diagnosis dini pada pasien. Pemanfaatan metode PCR-RFLP dapat diperluas dan dikembangkan untuk mencakup berbagai penyakit, yang meliputi penyakit menular dan non-menular, dengan tujuan untuk mendeteksi bakteri patogen yang dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Metode ini dapat diaplikasikan dalam konteks diagnostik medis, pemantauan keamanan pangan, identifikasi kontaminasi lingkungan, serta dalam studi epidemiologi untuk memahami penyebaran dan karakteristik genetik dari bakteri yang potensial menyebabkan penyakit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun