Mohon tunggu...
Nurhasanah
Nurhasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Pengarang

Halo, aku Nuha.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jauh di Rantau

10 Oktober 2024   19:05 Diperbarui: 10 Oktober 2024   19:09 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanah Rantau adalah bagian dari rencanaku

Tanah Rantau indah dalam bayanganku

Tanah Rantau ialah kebebasanku

Tanah Rantau adalah bagian dari inginku sedari dulu

Sayang, itu semua hanya ada dipikiran anak seusia dini bahkan balita

Tanah Rantau tak seindah dibayanganku dulu

Tanah Rantau tak sebebas yang aku kira

Tanah Rantau penuh perjuangan

Tanah Rantau bahkan menyedihkan

Aku, yang tak biasa sendirian

Di tanah rantau aku dipaksa sendirian

Aku, yang di rumah makan tinggal makan

Di tanah rantau aku harus mencari makan sendirian

Aku, yang tak bisa kesana-kemari sendiri

Di tanah rantau aku harus bisa apa-apa sendirian

Tanah Rantau sungguh engkau tak seindah yang ku kira

Namun denganmu, aku bisa mandiri

Tanah Rantau, perjuanganku atas dirimu luar biasa letih

Semoga engkau tidak mengkhianatiku.

Serang, 10 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun