Mohon tunggu...
Ahmad Nugraha Putra
Ahmad Nugraha Putra Mohon Tunggu... Jurnalis - Belajar nulis

Apa cuma saya, atau di luar sana tengah menggila...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Teknik Survival, Latih Diri Hadapi Semua Situasi

25 Agustus 2020   00:01 Diperbarui: 25 Agustus 2020   00:02 2548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh : Ahmad Nugraha Putra

Lord Baden Powell, bapak pandu dunia dalam salah satu quote pernah menyebutkan, seorang pramuka tidak pernah terkejut. Hal ini bermakna bahwa setiap pramuka tahu apa yang harus dilakukan dalam segala situasi dan saat menghadapi sesuatu yang tidak terduga terjadi. Kompetensi dan keterampilan inilah yang diraih dari belajar teknik-teknik survival atau bertahan hidup.

Demikian dijelaskan pegiat kepramukaan Sumut, Abdul Latif kepada Analisa, Rabu (17/6) tentang pemahaman materi survival dan hubungannya dengan pendidikan kepramukaan. Konsep itu, senada makna lambang Gerakan Pramuka yaitu cikal atau tunas kelapa yang bisa hidup atau mudah beradaptasi dengan berbagai lingkungan untuk terus tumbuh.

"Pramuka itu disiapkan agar terlatih dan siap di segala situasi dan kondisi. Pramuka tahu selalu tahu apa yang harus dilakukan dalam menghadapi berbagai hal bahkan yang tak terduga sekali pun. Itulah maksud Baden Powell, seorang pramuka tidak terkejut dan kemampuan tersebut bisa dipelajari dan dilatih dari materi survival dalam kepramukaan," jelasnya yang kini menjabat Sekretaris Waka Kwardasu Bidang Pembinaan Orang Dewasa (Binawasa).

Istilah survival dengan kata dasar survive berasal dari bahasa Inggris yang berarti bertahan hidup. Kita ketahui, nilai bertahan hidup adalah modal dasar yang dimiliki semua makhluk hidup.

"Bertahan hidup adalah basic insting atau insting dasar makhluk hidup. Baik manusia, hewan dan tumbuhan pasti punya hal itu. Nah, sebagai manusia, ada tiga kebutuhan untuk bertahan yaitu sandang, pangan, papan untuk menunjang keberlangsungan hidup kita," jelasnya.

Berbicara soal pendidikan kepramukaan yang meluas dan mempunyai konten lengkap, maka materi survival juga bagian di dalamnya. Materi ini tentu diperlukan bagi pengembangan peserta didik.

Seperti gagasan kegiatannya yang menarik, menantang dilakukan di alam terbuka. Kegiatan kepramukaan, lanjutnya, lebih banyak digelar di alam bebas, scouting outing dan outdoor activity adalah format umum kegiatan kepramukaan. Para pramuka sering bersentuhan dengan itu.

Dijelaskan pembina yang akrab disapa Kak Abdi ini, belajar survival juga sejalan dengan tujuan pendidikan kepramukaan. Berangkat dari nilai bertahan hidup, maka ada banyak aspek yang dikembangkan. Misal spritual, mental, skill dan lainnya. Tujuan pramuka sesuai undang-undangnya, secara umum ada tiga aspek yang dicapai yaitu ketakwaan, kebangsaan dan karakter.

"Dalam keadaan survive, kita diajarkan soal meningkatkan ketakwaan, mengasah kebangsaan dan kepemimpinan dan karakter diri. Semua itu diambil dan cerna dalam pelajaran dari alam," tukasnya.

Ia menjelaskan, belajar teknik survival sedikit banyak ternyata selalu dilakukan dalam kegiatan kepramukaan. Di antaranya berbentuk teknik membuat bivak yaitu bangunan sederhana tempat berlindung dan beristirahat dalam situasi survival, cara memperoleh air, mendapatkan makanan, membuat api, pengetahuan orientasi medan, cara mengatasi gangguan binatang, cara mencari pertolongan, mengetahui arah angin dan lain sebagainya. Juga ada pengalaman lain seperti latihan  mengidentifikasi tanaman, membuat jebatan hewan buruan untuk makanan dan lainnya.

Selain teknik dasar tersebut, materi survival juga memberikan pengalaman manajemen dan kepemimpinan. "Di materi survival, pesdik diajarkan manajemen kelompok, mengkoordinir dan mengorganisasikan anggota untuk melaksanakan tugas-tugas.

Kompetensi lain yang diajarkan yaitu pertolongan pertama (first aid), belajar melihat kemampuan anggota, membuat jejak dan semacamnya. Ada banyak teknik survival yang berkaitan dengan kemampuan kepramukaan," ucapnya yang juga Ketua Kwarran Medan Amplas.

Nilai survival
Ia menyimpulkan, belajar survival itu diperkenalkan soal dasar-dasar bertahan dan itu lazim dipraktikkan peserta didik di perkemahan dan di berbagai kegiatan kepramukaan. Dewasa ini, giat pramuka bertema survival pun banyak digelar. Selain teknik dan keterampilan, jelasnya, survival juga mengajarkan nilai-nilai penting kehidupan.

"Nilai yang diperoleh dari survival cukup luas. Secara khusus di antaranya yaitu sikap mental, semangat hidup, kepercayaan diri, akal sehat, disiplin, kemampuan diri kemudian ada nilai pengetahuan, membuat teknologi atau bangunan sederhana yang menunjang kehidupan yang dijelaskan tersebut. Hal itu terkait tujuan kepramukaan, yang diketegorikan tentang karakter, terbentuk peserta didik yang memperpsiapkan dirinya. Mereka siap menghadapi segala situasi, itu adalah hal yang penting," tukas andalan Kwarcab Medan ini.

Kendati demikian, dalam materi survival perlu memperhatikan beberapa aspek seperti kualitas SDM atau peserta didik dan fasilitas. Kita tahu, fasilitas atau istilahnya gear menjadi pendukung dalam kegiatan survival. Hal ini mengajarkan anggota pramuka selalu safety dengan menyediakan peralatan yang lazim dimiliki dan senantiasa di bawa.

Kak Abdi yang juga pelatih Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kwarcab Kota Medan menjabarkan survival huruf per huruf. "Gampangnya mengenal survival itu dari S, sadar diri, sedang dalam keadaan gawat darurat, U, usahakan agar diri tetap tenang. R, rasa takut dihilangkan, V, vitalitas ditingkatkan, I, ingin tetap hidup. Lalu V, variasikan teknik dan keterampilan, A, asal kita tahu caranya dan L, latih diri dan senantiasa berdoa kepada Tuhan. Survival agar peserta didik siap dalam segala situasi," paparnya.

Pencapaian SKU TKU
Jika dilihat mendalam, belajar materi survival memberikan keuntungan bagi peserta didik dalam pencapaian Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK). Pencapaian terkait survival, misal memasak, berkemah, membaca medan dan lainnya bagi peserta didik adalah kebanggaan karena telah menguasai mencapai suatu kompentensi.

"Mereka berhak memakai Tanda Kecakapan Khusus (TKK) yang disandang di lengan, tentu ini kebanggaan dan tercapai kompetensi seorang pramuka," katanya.

Pendidikan kepramukaan menurut undang-undang, adalah sistem pendidikan di luar pendidikan sekolah dan pendidikan keluarga. Belajarnya melalui kegiatan yang menarik menantang di alam terbuka. Rangkaian materi survival mencerminkan tujuan pendidikan kepramukaan. Tentu akan sangat membantu pencapaian SKU.

"Pastinya, semua hal yang kita lakukan itu harus memperhatikan prinsip dasar kepramukaan (PDK) dan metode kepramukaan (MK), yang dibungkus dengan kiasan dasar dan sistem among," tandasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun