Mohon tunggu...
Ahmad Nugraha Putra
Ahmad Nugraha Putra Mohon Tunggu... Jurnalis - Belajar nulis

Apa cuma saya, atau di luar sana tengah menggila...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memaknai Kiasan Tingkatan Kepramukaan

15 Agustus 2020   18:19 Diperbarui: 15 Agustus 2020   18:18 2138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara, golongan pandega hanya memiliki satu tingkatan saja yang dimuat dalam syarat kecakapan umum (SKU) golongan pandega. Arti kiasan tingkatan pandega ini lebih kepada pembentukan karakter kepemimpinan, kematangan jiwa dan mental serta pengabdian masyarakat. Dari semua golongan ini, dijelaskannya, tingkatan di dalamnya bisa diraih dengan menyelesaikan SKU pada golongan dan tingkatan tertentu. Setiap tingkatan diraih disertai tanda tingkat atau tanda kecakapan umum (TKU) atau dengan kiasan kepangkatan seperti balok kelopak bunga kelapa untuk siaga, mayang kelapa untuk penggalang dan tanda bahu untuk penegak dan pandega.

"Namun belakangan, informasi berkembang ada wacana untuk menambah dan mengembangkan kecakapan untuk golongan pandega, bahkan sudah disuarakan di tingkat nasional. Kalau saat ini hanya satu tingkatan pandega, ada rencana untuk menambah menjadi dua, yakni pandega muda dan pandega madya," tukasnya yang pernah menjabat sebagai pemangku adat putra, Racana Pandega H Adam Malik Pramuka UIN-SU.

Kiasan warna

Bukan pendidikan kepramukaan namanya jika tanpa makna pada setiap atribut dan kelengkapannya. Sama halnya dengan pemakaian warna di golongan dan tingkatan tersebut. Siaga menggunakan warna hijau, penggalang merah, penegak kuning, pandega cokelat dan pembina hitam. Hijau melambangkan kesegaran hidup sesuatu yang sedang tumbuh dan siap dikembangkan. Merah, melambangkan kemeriahan hidup sesuatu yang sedang berkembang dan semangat, kuning dan kuning emas melambangkan kecerahan hidup yang menuju ke keagungan dan keluhuran budi.

Cokelat pada golongan pandega melambangkan kematangan jasmani dan rohani, kedewasaan dan keteguhan. Hal ini juga dimaksudkan kematangan dalam sosial masyarakat dan pengabdian. Dalam literasi lainnya, penggunaan warna dalam pendidikan kepramukaan ini diambil dari tanaman yang banyak ditumbuhkan di Indonesia yaitu kecambah atau taoge,  merupakan tanaman dari kacang hijau.

"Warna-warna itu diambil dari daur atau siklus pertumbuhan kecambah. Mulai hijau, sejak awal biji dan tunas. Lalu kemerahan di bagian atas atau di daunnya. Setelah cukup usia, kecambah berubah dan menguning, setelah semakin tua warnanya berubah menjadi coklat kemudian menghitam," paparnya.

Kiasan dasar meliputi kiasan warna dan nama-nama golongan hingga tingkatan, jelas Roni, merupakan alat dan sarana pendidikan kepramukaan bagi peserta didik. Maksud dan nilai yang terkandung di dalamnya diharapkan bisa ditanamkan hingga diterapkan pada karakter, mental, jiwa dan keterampilan serta kompetensi peserta didik  dalam kehidupan dan karirnya di dunia.

"Selain perkembangan zaman dan teknologi yang begitu deras, penting bagi pembina tetap memberikan kompetensi juga menanamkan nilai-nilai luhur dan budaya bangsa agar tidak lupa identitas sebagai orang Indonesia yang cinta tanah kelahirannya, religius, mandiri, bertanggung jawab, disiplin dan kreatif serta cinta alam," pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun