Membaca merupakan salah satu upaya yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Membaca merupakan hal penting yang dapat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar.Â
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa faktanya negara kita rangking terbawah soal membaca, menurut data UNESCO pada tahun 2016, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%.
Artinya dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. Minat baca Indonesia berada di peringkat 60. Â Padahal minat baca mempengaruhi bentuk serta intensitas seseorang dalam menentukan cita-citanya kelak dimasa yang akan datang.
Banyak para guru ataupun dinas pendidikan sangat khawatir tentang hal ini, berbagai cara sudah dilakukan  supaya mengajak masyarakat khususnya pelajar Indonesia agar gemar membaca, salah satu upaya mulai menjamurnya Jurnalisme dilingkungan Sekolah
Secara bahasa (Indonesia), jurnalistik adalah hal yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran dan seni kejuruan yang bersangkutan dengan pemberitaan dan persuratkabaran (KBBI).
Journalisme (journalism) diartikan sebagai "the activity or profession of writing for newspapers, magazines, or news websites or preparing news to be broadcast." (aktivitas atau profesi penulisan untuk suratkabar, majalah, atau situs web berita atau menyiapkan berita untuk disiarkan).
Dalam kamus bahasa Inggris, jurnalistik adalah "The collection and editing of news for presentation through the media; Â writing designed for publication in a newspaper or magazine" (Merriam Webster).
Kata kunci dalam pengertian jurnalistik adalah berita dan penyebarluasan (publikasi).
Dengan demikian, secara praktis, jurnalistik dapat didefinisikan sebagai berikut:
Jurnalistik adalah pengumpulan bahan berita (peliputan), pelaporan peristiwa (reporting), penulisan berita (writing), penyuntingan naskah berita (editing), dan penyajian atau penyebarluasan berita (publishing/broadcasting) melalui media.
Definisi jurnalistik di atas seperti dikemukakan Roland E. Wolseley dalam buku Understanding Magazines (1969): jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum, pendapat pemerhati, hiburan umum secara sistematis dan dapat dipercaya untuk diterbitkan pada suratkabar, majalah, dan disiarkan.
lmu jurnalistik sangat dibutuhkan sebagai pembelajaran . Sebab jurnalistik berperan sangat aktif dalam mempublikasikan segala karya siswa di sekolah dan memberikan informasi dari luar, dengan harapan tetap dijaga independensi dan akurasinya.
Mengakar dengan permasalan serta manfaat tersebut Sekolah SMA Maarif Lawang mengukuhkan tim Jurnalistik sekolah sebagai salah satu kegiatan resmi yang ada di sekolah. Menggandeng para Mahasiswa  asistensi mengajar Universitas Negeri Malang sebagai mentor selama  masa pelatihan dan didiklat pada tanggal 5 Mei 2024 .
Inovasi dalam pelatihan jurnalistik bagi siswa dapat membantu mengembangkan keterampilan siswa serta mempersiapkan mereka untuk menjadi jurnalis yang kompeten di era digital saat ini. Sebagai kegiatan inovatif yang dapat diterapkan dalam pelatihan jurnalistik seperti  pembelajaran berbasis proyek, melibatkan siswa dalam proyek jurnalistik nyata di sekolah atau komunitas dan bisa belajar menulis sebuah artikel yang menarik dan tentunya  sesuai  dengan PEUBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)
Mereka dapat membuat majalah sekolah, situs berita online atau podcast yang melibatkan penelitian, wawancara, penulisan, dan penyuntingan. Ini akan memberikan pengalaman langsung dalam menciptakan konten jurnalistik dan meningkatkan keterampilan kerja kelompok. Selain membantu gerakan literasi pada sekolah manfaat lain dari kegiatan ini adalah membangun kreativitas siswa, melatih siswa dalam berorganisasi, melatih siswa dalam menulis dan melatih siswa dalam public speaking dalam mewawancarai seseorang.
(TILIKSMAMALA)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H