Mohon tunggu...
Nugroho Wahyu Anggoro
Nugroho Wahyu Anggoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN KHAS JEMBER

Saya suka mengedit jadi editor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Model Pembelajaran Cooperative Learning dan Collaborative Learning

27 Februari 2024   22:41 Diperbarui: 28 Februari 2024   00:32 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) dan pembelajaran kolaboratif (Collaborative Learning) merupakan dua model pembelajaran yang menekankan pentingnya kerja sama antar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kedua model ini memiliki beberapa kesamaan, namun terdapat pula perbedaan yang perlu dipahami.

Implementasi Cooperative Learning 

Cooperative learning adalah model pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sama. Setiap anggota kelompok memiliki peran dan tanggung jawab yang harus dijalankan. Model ini dapat diimplementasikan dengan berbagai metode, seperti:

Jigsaw: Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil, dan setiap kelompok mempelajari bagian materi yang berbeda. Kemudian, siswa dari kelompok yang berbeda dengan materi yang sama saling bertukar informasi untuk menyelesaikan tugas.

Group Investigation: Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menyelidiki suatu topik dan menghasilkan laporan.

Think-Pair-Share: Siswa diminta untuk memikirkan suatu pertanyaan, kemudian berdiskusi dengan pasangannya, dan terakhir membagikan hasil diskusi dengan kelompoknya.

Adapun langkah-langkahnya seperti:

1. Menentukan tujuan pembelajaran: Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai dengan menggunakan model cooperative learning.

2. Membentuk kelompok: Membentuk kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa dengan kemampuan yang beragam.

3. Menyusun tugas: Menyusun tugas yang menantang dan membutuhkan kerja sama antar anggota kelompok untuk menyelesaikannya.

4. Memberikan instruksi: Memberikan instruksi yang jelas tentang tugas dan peran
masing-masing anggota kelompok. 

5. Memantau dan memfasilitasi: Memantau proses kerja kelompok dan memberikan
fasilitasi jika diperlukan. 

6. Mengevaluasi: Mengevaluasi hasil belajar siswa dan proses kerja kelompok.


Implementasi Collaborative Learning

Collaborative learning adalah model pembelajaran di mana siswa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas bersama. Model ini menekankan pada interaksi dan komunikasi antar siswa, serta saling berbagi pengetahuan dan ide. Collaborative learning dapat diimplementasikan dengan berbagai metode, seperti:
Problem-Based Learning: Siswa dihadapkan pada suatu masalah dan harus bekerja sama
untuk menemukan solusinya.
Project-Based Learning: Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu
proyek.
Inquiry-Based Learning: Siswa didorong untuk menyelidiki suatu topik dan menemukan jawaban atas pertanyaan mereka sendiri. 

Adapun Langkah-langkahnya seperti : 

1. Menentukan topik: Menentukan topik yang ingin dipelajari oleh siswa.

2. Membentuk kelompok: Membentuk kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 3-5 siswa.

3. Menyusun pertanyaan pemandu: Menyusun pertanyaan pemandu yang akan
memandu diskusi kelompok.

4. Memberikan sumber belajar: Memberikan sumber belajar yang relevan dengan topik yang akan dipelajari.

5. Memfasilitasi diskusi: Memfasilitasi diskusi kelompok dan mendorong partisipasi aktif dari semua anggota.

6. Mengevaluasi: Mengevaluasi hasil belajar siswa dan proses diskusi kelompok.


Perbedaan dan Persamaan

Perbedaan
Tujuan: Cooperative learning fokus pada pencapaian tujuan pembelajaran yang sama oleh semua anggota kelompok, sedangkan collaborative learning fokus pada penyelesaian tugas bersama.
Struktur kelompok: Cooperative learning memiliki struktur kelompok yang lebih terdefinisi, dengan peran dan tanggung jawab yang jelas bagi setiap anggota. Collaborative learning. memiliki struktur kelompok yang lebih fleksibel, dan peran serta tanggung jawab anggota dapat berubah tergantung pada kebutuhan.
Penilaian: Cooperative learning menekankan pada penilaian kelompok, sedangkan collaborative learning dapat menggunakan penilaian kelompok atau individu.


Persamaan
Kerja sama: Baik cooperative learning maupun collaborative learning menekankan
pentingnya kerja sama dan interaksi antar siswa.
Komunikasi: Kedua model ini mendorong siswa untuk berkomunikasi secara efektif dengan anggota kelompoknya.
Tanggung jawab: Dalam kedua model ini, siswa memiliki tanggung jawab untuk
berkontribusi pada kelompoknya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Cooperative learning dan collaborative learning adalah dua model pembelajaran yang efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan mengembangkan keterampilan sosial. Model
pembelajaran yang tepat untuk digunakan tergantung pada tujuan pembelajaran, karakteristik
siswa, dan sumber daya yang tersedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun