Di tengah keterasingan, aku mencoba memaknai persahabatan dan di kala kesulitan menghimpit aku berusaha merenungkan tafsir Kesetiaan...
Di tengah gangguan bersosialisasi aku berjuang mengurai benang kusut kejujuran dalam pergaulan...
Memang benar kata para ulama sahabat ada empat,
Pertama, teman laksana makanan yang dibutuhkan untuk kehidupan.
Kedua, teman laksana obat yang dibutuhkan saat kesakitan.
Ketiga, teman laksana racun amat bahaya bila ditelan.
Keempat, teman laksana virus senantiasa menularkan penyakit saat berdampingan.
Para ulama salaf, waspadalah bersahabat dengan banyak orang, karena mereka pada umumnya, tidak mudah mentolelir kekurangan, kurang bisa memaafkan kesalahan, mudah mengumbar aib, mudah marah dalam urusan sepele, dan gampang hasud dengan kenikmatan besar maupun kecil. Jangan kamu jadikan seseorang sebagai sahabat sebelum Anda mengujinya dengan lamanya pergaulan, amanah dalam masalah uang, membantumu dalam kesulitan, dan setia dalam bepergian.
Ribuan orang pernah bertegur sapa dan berpapasan denganku, ada yang masih aku ingat namun banyak yang terlupa moga semuanya bisa jumpa di Surga.
Banyak sekali kebaikan yang aku petik dan hikmat yang aku dapatkan dari harga sebuah persahabatan...
Atha berkata, carilah temanmu saat menghilang, barangkali dia sedang sakit perlu ditengok, atau sedang menghadapi kesulitan perlu bantuan atau sedang lupa persahabatan perlu diingatkan.
Kebaikan dan perhatian mereka terlalu banyak dihitung apalagi ditabung, ada yang terekam indah dalam kenangan dan ada yang terlupakan bahkan terabaikan, semoga Allah memaafkan.
Betapa besarnya pahala bersahabatan yang ditegakkan diatas keimanan dan keadilan hingga Allah menjamin naungan teduh di hari pengadilan.....
Bahkan Allah berfirman dalam hadits qudsi, manakah orang-orang yang berkasih sayang karenaku, demi izzahku Aku akan naungi dengan naungan Arasyku...
Dan manusia dihimpun pada hari Kiamat bersama orang yang dicintainya, di mana pernah seorang Badui datang kepada Rasulullah dan bertanya, Kapankah Kiamat terjadi? Beliau menjawab, Apakah yang Anda persiapkan untuknya? Maka sang Badui pun menjawab, Cinta Allah dan cinta RasulNya. Maka beliau menjawab, Engkau akan dihimpun bersama orang yang kamu cintai.
Anas bin Malik menangis setelah mendengar jawaban nabi karena kegembiraan sehingga berkata, Aku mencintai Rasulullah, Abu Bakar, Umar dan Utsman meski amalanku tidak bisa menyamai amalan mereka, aku hanya berharap bisa dikumpulkan bersama mereka di hari Kiamat.
Hak bersahabatan cukup banyak yang antara lain,
1. Jagalah nama baik dan kehormatan sahabatmu.
2. Nasehati secara tulus di kesepian akan kesalahan dan kesesatannya.
3. Bantulah hajat hidupnya baik berupa materi, tenaga, pikiran dan ilmu yang Anda miliki.
4. Doakan ketika bersin dan mengucapkan hamdalah, jawablah salamnya, tengoklah saat sakit, antarkan jenazahnya saat meninggalnya dan berilah nasihat dengan tulus saat minta nasihat serta kabulkan undangannya.
5. Jagalah kehormatan keluarganya dan panggillah dengan nama indahnya.
6. Doakan dengan kebaikan dan Hidayah saat Anda sedang berjauhan.
Said bin Ash berkata, temanku punya hak tiga atasku, kalau dia mendatangiku aku sambut dengan hangat, bila dia berbicara aku dengar dengan menghadapkan muka dan bila dia duduk aku luaskan majelisnya.
Sementara sahabat setia adalah orang yang bila kamu pandang mengingatkan Allah, ucapannya mendorong kepada kebaikan dan tingkah lakunya memotivasi kepada keakhiratan.
Dikutip dari tulisan Ustadz ZAINAL ABIDIN SYAMSUDDIN, Lc
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H