Mohon tunggu...
Sam Nugroho
Sam Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Notulis, typist, penulis konten, blogger

Simple Life Simple Problem

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Halal Kulture Market Sasar Generasi Zilenial Sadar Gaya Hidup Halal

15 Juli 2024   00:00 Diperbarui: 15 Juli 2024   00:10 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peluncuran Halal Kulture Market Indonesia "Connected, Elevated halal into Your Lifestyle" (dokpri)

Hidup di era kiwari dimana teknologi digital semakin tak terbendung lagi, membuat generasi muda saat ini yang dikenal dengan generasi milenial dan Gen Z atau disebut juga sebagai generasi Zilenial dianggap memiliki karakter dengan mental dan gaya hidup yang unik dan khas. Lebih jauh dibandingkan dengan generasi pendahulunya.

Begitu pesatnya arus informasi yang dikemas secara dinamis dan mudah diakses dari berbagai platform media sosial, sehingga menstimulasi mereka akan banyaknya pilihan dan telah mengubah pandangan hidup yang cenderung lebih terbuka (open minded), kreatif, lebih ekspresif, ingin serba praktis, instan dan multitasking (serba bisa).

Namun, di sisi lain malah kontradiktif, khusus untuk Generasi Z yang justru cenderung memiliki beberapa kekurangan. Seperti menjadi kurang fokus, egosentris, dan kerap mengalami tingkat stres, kecemasan (overthinking) dan depresi yang cukup tinggi. Kondisi ini tentu saja menjadi perhatian serius banyak kalangan. Apalagi melihat data Sensus BPS di tahun 2020, dimana mereka termasuk saya berada di usia produktif yang saat ini mendominasi jumlah penduduk Indonesia yaitu sekitar 74,93 juta jiwa, dan digadang-gadang akan menjadi generasi emas Indonesia 2045.

Sebagai bentuk kepedulian dan ikhtiar terhadap pengembangan kualitas karakter spiritual generasi milenial dan Gen Z, Mumtaz Creative menggelar event bertajuk Halal Kulture Market Indonesia yang rencananya akan diselenggarakan selama tiga hari (1-3 November) di Hall 1-2 ICE BSD, Tangerang, Banten, Jawa Barat.

Kecanggihan teknologi digital faktanya telah memberikan ruang-ruang digital dalam membangun konstruksi spiritualitas generasi milenial dan Gen Z secara hybrid sehingga menjadi kurang substantif. Kehadiran Halal Kulture Market bertujuan untuk memberikan ruang eksistensi dan aktualisasi bagi mereka dalam memaknai Deen Al-Islam secara mendalam sesuai tuntunan Rasul.

Hal ini diungkapkan oleh CEO Mumtaz Creative, Agung Paramata pada sesi media gathering peluncuran Halal Kulture Market Kamis (11/7), di ruang Cordoba, Menara 165, TB Simatupang, Jaksel.
Menurut Agung, keterlibatan langsung khususnya Gen Z dalam kegiatan komunitas spiritual keagamaan, dapat memberikan kesempatan bagi mereka untuk membangun hubungan sosial yang lebih mendalam dan memiliki makna.

Pemaparan Narasumber Sesi Media Gathering Halal Kulture Market Indonesia (dokpri)
Pemaparan Narasumber Sesi Media Gathering Halal Kulture Market Indonesia (dokpri)

Pada akhirnya dapat berdampak positif terhadap kehidupan dan penghidupan mereka kelak. Halal Kulture Market merupakan sebuah wadah atau platform yang menghubungkan antara kultur gaya hidup halal yang dikemas secara kreatif. Tidak sekedar pameran saja, tetapi juga akan terintegrasi dengan serangkaian program acara yang sarat dengan edukasi nilai-nilai keislaman yang inklusif dan inspiratif sehingga memberikan pengalaman berkesan bagi kalangan muda dalam menerapkan hidup halal sebagai pegangan hidupnya.

Nah, jadi dengan menyematkan prinsip hidup halal, diharapkan generasi milenial dan Gen Z dapat menjadi agen perubahan yang membawa inspirasi, harapan dan kebaikan dalam masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Di dalam Halal Kulture Market itu sendiri terbentuk sebuah ekosistem bisnis yang akan menstimulasi tumbuhnya komunitas-komunitas anak muda "hijrah" yang kreatif dengan melahirkan produk-produk halal kekinian. 

Diakui banyak kalangan, keunggulan generasi milenial dan Gen Z tidak hanya melek dan terampil teknologi, tetapi juga kreatif dan inovatif dalam berkarya, mulai dari karya seni, desain, fesyen, hingga teknologi. Kebanyakan dari mereka juga memiliki keberanian, tertantang untuk mencoba hal-hal baru dan berjiwa mandiri (wirausaha).

Oleh sebab itu, pihaknya berharap, Halal Kulture Market bisa menjadi inkubator bisnis dan branding bagi perkembangan brand-brand Indie (independen) besutan anak muda yang notabene memiliki karakteristik yang menonjol. Mulai dari segi formulasi, desain kemasan, cara pemasaran, hingga pengalaman berbelanja. Brand Indie juga cenderung lebih mudah membentuk "fanbase" lantaran gaya komunikasi yang lebih akrab selayaknya sosok teman.
Dengan harapan nantinya Halal Kuture Market menjadi tren baru gaya hidup halal di kalangan milenial dan Gen Z yang selalu dinantikan kehadirannya, karena banyak hal baru yang diluncurkan pada event tersebut.

Pada area yang dibangun seluas 15,000 m2, akan disediakan sekitar 200 exhibitor dari berbagai brand yang telah established serta label indie yang meliputi kategori produk yaitu fesyen, herbal dan farmasi, halal kosmetik, halal travel, education, halal Food & Beverage, finansial syariah, syariah wedding dan multiproduk.

CEO Mumtaz Creative, Agung Paramata (sumber: foto pribadi)
CEO Mumtaz Creative, Agung Paramata (sumber: foto pribadi)

Sesuai dengan tema acaranya yaitu Connected, Elevated halal into Your Lifestyle, Mumtaz Creative terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai mitra dan komunitas dalam menyuguhkan program-program acara yang lebih segar dan tersebar di sejumlah district, diantaranya district activism yang menampilkan VM n Art Area, Live performance, second hobby district, Mini Sport League, Barber Cut, kegiatan panggung bersama dan area bermain anak. Tak ketinggalan di distrik tersebut juga disediakan pojok baca untuk orang tua dan anak-anak.

Di area mini stage, pengunjung bisa menyimak obrolan santai yang mengulas topik hangat dan hobi bersama para ahli. Selain itu juga diramaikan dengan berbagai acara kumpul komunitas seperti olahraga dan Ngopi bareng komunitas.
Nantinya bagi pengunjung yang ingin memperdalam ilmu agama, juga bisa leluasa mengikuti Deep Talk bersama asatidz, bedah buku dan program-program menarik lainnya untuk meningkatkan wawasan keimanan dan keilmuwan. Untuk kenyamanan pengunjung khususnya lansia, anak-anak, dan difabel, penyelenggara juga bakal menyiapkan fasilitas pendukung berupa stroller, ruang laktasi dan kursi roda.

Meski event ini baru perdana digelar, penyelenggara optimis bisa menarik perhatian sekitar 25 ribu pengunjung. Sebagai tambahan informasi saja, saat ini, Mumtaz Creative masih membuka kesempatan kepada mitra yang ingin berkolaborasi dan mendukung animo gaya hidup halal di kalangan anak muda. Mereka akan menawarkan warna baru yang berbeda dari event-event halal yang telah ada sebelumnya.

Besar harapan, kehadiran Halal Kulture Market tersebut, dapat memperkaya khasanah event halal pada umumnya dan menjadi referensi utama bagi anak muda dalam meningkatkan spiritualitas keislaman mereka pada khususnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun