Antusiasme masyarakat akan pentingnya produk halal semakin meningkat. Terutama bagi konsumen Muslim di tanah air. Sebab selain mayoritas penduduk beragama Islam, tanpa dipungkiri lagi halal kini telah menjadi sebuah tren gaya hidup (lifestyle) yang berdampingan di kehidupan kita sehari-hari. Atas dasar itulah kenapa agenda seperti Halal Fair menjadi sebuah kegiatan penting yang perlu sering diadakan setiap tahunnya di Indonesia.
Kendati demikian Halal Fair ternyata tidak hanya sukses dihelat di ibukota saja tapi juga kota-kota lain. Siapa yang menyangka jika WPCitra berkolaborasi dengan Jago Syariah akan kembali menggelar pameran produk halal dan ekonomi syariah bertajuk Halal Fair series 2024 yang akan singgah di kota Yogyakarta pada 3-5 Mei 2024 yang bertempat di Jogja Expo Centre (JEC).
Kalau ditanya kenapa Yogyakarta termasuk sebagai kota yang terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan pameran Halal Fair? Sebab Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu dari delapan provinsi yang masuk dalam prioritas pengembangan ekonomi syariah nasional, selain Aceh, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Berdasarkan catatan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah DIY, tercatat lebih dari 300 ribu UMKM bertumbuh di wilayah kota Pelajar. Sayangnya, baru sekitar 0,1 persen UMKM yang telah bersertifikat halal. Halal Fair series menjadi salah satu ikhtiar untuk mendorong semua pihak terkait, khususnya para pelaku UMKM dan otoritas terkait untuk mengoptimalkan potensi industri halal nasional.
Selama tiga hari gelaran Halal Fair Series 2024, masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya tidak hanya memiliki kesempatan untuk berbelanja produk halal dengan harga spesial, tetapi juga bisa sekaligus bermuamalah, meningkatkan jejaring dan kemahiran dalam berbisnis (business skill), serta berwisata syariah bersama keluarga tercinta.
Selain dikenal sebagai kota pelajar, Yogyakarta juga merupakan kota kreatif yang memiliki potensi cukup besar dari sektor kuliner, fesyen, kerajinan, dan produk industri kreatif lainnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Project Director WPCitra, Mas Satrio Sukur salah satu narasumber yang hadir pada konferensi pers Halal Fair Jogja pada Selasa (23/4) lalu yang berlangsung di ESQ Tower, Menara 165, kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Pihaknya optimis Halal Fair memperoleh respon antusias dari warga masyarakat Jogja dan sekitarnya. Apalagi 40 persen exhibitor yang hadir pada pameran ini bukan hanya berasal dari kota Jogja dan Solo saja, tetapi ada saja yang sengaja datang dari daerah lain, diantaranya seperti Jabodetabek, Bandung, Tasikmalaya, Semarang dan Surabaya.
Mas Satrio menyebutkan setidaknya terdapat sekitar 111 jenama/ brand dari berbagai kategori bisnis yaitu perbankan dan keuangan syariah, halal beauty, travel, fesyen, haji umrah, pendidikan, kuliner, serta multiproduk lainnya. Mereka juga bekerja sama dengan sejumlah komunitas lokal dan institusi pemerintahan. Halal Fair menjadi ajang kolaborasi untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah, khususnya di wilayah Jogja.
Bersama Jago Syariah, Halal Fair Series 2024 diharapkan mampu menjadi sarana inkubasi para pelaku bisnis halal sekaligus pengembangan ekonomi syariah nasional. Dalam prosesnya, perbankan syariah memiliki peranan linier yang signifikan dalam mendukung ekosistem ekonomi syariah secara inklusif.