Mohon tunggu...
Sam Nugroho
Sam Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Notulis, typist, penulis konten, blogger

Simple Life Simple Problem

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sebelum Kronis, Lindungi Ginjal dengan Perilaku CERDIK

20 Maret 2020   01:44 Diperbarui: 20 Maret 2020   01:44 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dr. Cut Putri Sehabis, M.H.Kes selaku Direktur P2PTM-dokpri

Selain itu sosialiasi dilakukan pula dalam pertemuan dengan pemerhati dan para bloger kesehatan pada Kamis lalu (12/3) yang diadakan di Ruang Germas, Gedung Adhyatma di Kementerian Kesehatan RI, Kuningan, Jaksel.

Sebagai informasi penyakit ginjal adalah kelainan yang berkenaan organ ginjal yang timbul akibat berbagai faktor misalnya infeksi, tumor, kelainan bawaan, penyakit metabolik atau degeneratif dan lain-lain. Penyakit ginjal kronis biasanya timbul secara perlahan dan sifatnya menahun.

Menurut data Institute for Health Metric and Evaluation (IHME), Global Burden Disease, 2017 penyakit tidak menular merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia. Total kematian 53,3 juta maka penyakit ginjal menempati urutan ke 12 setelah TB (Tuberculosis) sebesar 1,19 juta. 

Sementara itu penyakit ginjal kronis terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2000 insiden penyakit ginjal kronis berjumlah 346.641, lalu di tahun 2010 meningkat menjadi 440.750 dan di tahun 2017 sebesar 520.207.

dr. Cut Putri Sehabis, M.H.Kes selaku Direktur P2PTM-dokpri
dr. Cut Putri Sehabis, M.H.Kes selaku Direktur P2PTM-dokpri

Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan prevalensi Gagal Ginjal Kronis berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk berusia 15 tahun ke atas di Indonesia sekitar 739.208 jiwa atau presentase sebesar 0,38%, tertinggi di provinsi Kalimantan Utara (0,64%) dan terendah di provinsi Sulawesi Barat (0,18%). 

Proporsi hemodialisis pada penduduk berusia 15 tahun ke atas dengan gagal ginjal kronis di Indonesia sebesar 19,33%, tertinggi di provinsi DKI Jakarta 38,71% terendah di provinsi Sulawesi Tenggara 1,99%.

Banyak faktor yang menyebabkan gagal ginjal kronis diantaranya meliputi obesitas, tekanan darah tinggi dan diabetes mellitus. Pada orang dengan obesitas, organ ginjal harus bekerja lebih berat, menyaring darah lebih banyak daripada normal untuk memenuhi tuntutan metabolik yang meningkat sesuai berat badannya. Peningkatan fungsi tersebut dapat mengakibatkan kerusakan ginjal dan meningkatkan risiko terjadinya Penyakit Ginjal Kronis dalam jangka waktu yang lama.

Pada mulanya penyakit ginjal kronis tidak ditemukan gejala yang khas sehingga penyakit ini sering terlambat diketahui alias silence disease. Tanda dan gejala yang timbul karena penyakit ginjal sangat umum dan dapat ditemukan pada penyakit lain seperti hipertensi, perubahan frekuensi buang air kecil dalam sehari, adanya darah dalam urin, perasaan mual dan muntah serta bengkak, terutama pada kaki dan pergelangan kaki. 

Bila ditemukan tanda dan gejala penyakit ginjal, maka yang harus dilakukan adalah kontrol gula darah pada penderita diabetes, kontrol tekanan darah pada penderita hipertensi, dan pengaturan pola makan yang sesuai dengan kondisi ginjal.

Sumber: p2ptm.kemkes.go.id
Sumber: p2ptm.kemkes.go.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun