Tradisi pulang ke kampung halaman memang sudah menjadi kebiasaan setiap orang. Hampir di seluruh dunia pada umumnya mengenal budaya ini. Hanya saja sedikit berbeda penyebutannya jika di Indonesia yang kemudian dikenal dengan istilah mudik. Apalagi ketika memasuki bulan ramadan banyak orang yang telah berancang-ancang untuk merencanakan bepergian jauh demi bertemu sanak familinya ketika hari raya tiba.
Menjelang Lebaran banyak orang beramai-ramai memadati lalu lintas baik itu di darat, laut dan udara. Sudah dipastikan setiap tahunnya terjadi antrean masuk dan keluar jalan tol yang berimbas pada penumpukan kendaraan dan berakibat pada kemacetan yang tak bisa dihindarkan sehingga kontra flow pun kerap dilakukan untuk mengurai kepadatan di jalan. Walau melihat kenyataan yang demikian namun masyarakat tetap saja tidak kapok setiap tahunnya. Mungkin memang begitulah indahnya seni mudik di negara kita yaa?
Memasuki Idul Fitri tahun 1440 Hijriyah saat ini terbilang cukup unik. Bagaimana tidak? Libur Lebaran siswa-siswi di sekolah yang hampir 2 minggu masih disusul dengan pengambilan rapor dan akhirnya libur semester sekolah kembali kurang lebih selama sebulan. Terlihat nanggung memang tapi ya apa boleh buat mungkin hal tersebut memang sudah disesuaikan dengan penanggalan akademis yang berlaku di dinas pendidikan dasar dan menengah tanah air tahun ini.
Mungkin saja sebagian orang tua murid masih melanjutkan liburan di kampung halaman setelah Lebaran tapi bisa jadi ada yang baru bertolak mengajak anak-anak mereka liburan di akhir semester setelah pengambilan rapor nanti. Ada yang berencana naik transportasi umum seperti bus antar kota dan propinsi, kereta api, pesawat dan kapal laut. Serta ada pula yang mengendarai kendaraan pribadi. Meski tidak lagi berbarengan dengan arus mudik dan balik, tetap saja harus memperhatikan kondisi kesehatan dan keselamatan sebelum berangkat, selama di perjalanan dan ketika akan pulang kembali ke rumah.
Ketika akan bepergian jauh seperti halnya mudik pastinya membutuhkan kondisi fisik yang prima dan mental yang baik. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui P2PTM membagi dua hal yang harus diperhatikan oleh para pemudik, baik itu bagi pengemudi dan juga penumpang.
Pertama sebelum mudik, sebaiknya  memeriksakan kesehatan terlebih dahulu. Apalagi, jika selama ini punya keluhan terhadap penyakit tertentu. Jangan abaikan hal tersebut, meski anda merasa sehat dan prima. Dengan cara menyiapkan obat-obatan pribadi yang kira-kira dibutuhkan selama perjalanan hingga tempat yang ingin dituju. Kendaraan yang akan dipakai pun juga harus diperiksa kondisinya agar laik dan tidak membahayakan penumpang dan mobil lainnya di jalur yang dilalui pemudik.
Kemudian yang tidak kalah penting juga menjaga makanan agar terhindar dari berbagai penyakit. Sebaiknya perlu menghindari makanan pedas dan bersantan dahulu. Pentingnya bagi pengemudi sebaiknya untuk mengonsumsi makan buah-buahan, seperti jeruk, pisang, mangga, belimbing atau apel. Kurangilah makanan tinggi kalori dan berlemak agar stamina selama berkendara tetap terjaga.
Beristirahatlah yang cukup, karena kurang istirahat dapat berdampak memicu timbulnya penyakit dan membuat kondisi menjadi tidak fit.
Kedua pada saat bepergian, khususnya ketika melewati jalur wisata kerap dipadati ribuan kendaraan. Secara otomatis semua ingin cepat sampai ke lokasi tujuan. Kondisi ini tentu saja tidak hanya memicu kelelahan fisik tapi juga jiwa. Oleh sebab itu, jagalah emosi dan konsentrasi selama dalam perjalanan agar tetap memperhatikan rambu-rambu lalu lintas selama berkendara.
Hal lain yang perlu diingat, tubuh kita bukanlah robot atau mesin yang bisa dipaksa bekerja terus menerus. Saat di perjalanan, jangan paksakan diri untuk terus berjalan dan memacu kendaraan, terutama jika mulai merasa lelah dan mengantuk. Oleh karena itu pengemudi diimbau beristirahat setelah mengemudi 4 jam lamanya. Sebab umumnya bila seseorang telah mengemudikan kendaraannya lebih dari 4 jam maka akan terjadi penurunan kesigapan tubuh maupun respon terhadap konsentrasi, sehingga rawan terjadinya kecelakaan.
Sangat dianjurkan jika melakukan perjalanan jauh hendaknya mencari tempat istirahat atau rest area, dan mengusahakan beberapa saat untuk istirahat atau sekedar tidur sejenak (minimal 15-30 menit). Apabila diperlukan ketika di dalam perjalanan sakit, segera mencari klinik atau pos kesehatan terdekat di area yang telah disediakan.
Jadi jika disimpulkan bagi para pengendara yang sedang dalam perjalanan jauh atau mudik juga diimbau untuk memperhatikan 15 tips berikut ini:
1) Siapkan fisik yang sehat.2) Periksa kelaikan kendaraan.3) Tidak meminum obat-obatan atau minuman yang menyebabkan kantuk.4) Beristirahatlah setelah mengemudi 4 jam selama 15 menit demikian pula dengan pengendara motor. Disarankan beristirahat setiap 2 jam. Lakukan peregangan, agar tubuh kita kembali segar.5) Jangan dipaksakan bila sudah mengantuk.6) Displin dan patuhi rambu lalu lintas.7) Kendalikan kecepatan kendaraan pada kondisi jalanan yang rusak, bergelombang saat hujan dan cuaca buruk.8) Kendaraaan tidak melebihi muatan yang layak.9) Gunakan masker serta melindungi diri dari polusi udara.10) Jangan mengonsumsi makanan atau minuman yang diberikan oleh orang yang tidak dikenal selama dalam perjalanan.11) Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum makan.12) Konsumsi makanan dan minuman yang sehat.13) Buanglah sampah pada tempatnya.14) Tidak buang air kecil atau besar secara sembarangan dan menggunakan toilet yang tersedia.15) Bila sakit manfaatkan pos kesehatan terdekat.
Hendaknya jangan mengganggap remeh atau menyepelekan anjuran dan himbauan dari kedua instansi terkait tentang pentingnya kesehatan dan keselamatan berkendara selama bepergian. Besar harapan hal ini tidak hanya ditaati ketika musim mudik di hari raya atau liburan sekolah tetapi juga wajib di kapan dan dimana saja. Kelima belas poin di atas pun akan menjadi percuma atau sia-sia jika tidak ada kontribusi atau partisipasi dari semua pihak tidak terkecuali masyarakat.
Selamat membaca para pembaca setia Kompasiana. Semoga artikelnya bermanfaat buat sejuta umat. Amiin Ya Rabbal Alamiin
Salam Hangat,Sam