Terciptanya seni grafis yang bernilai seni tinggi tentunya tak lepas dari unsur kehati-hatian para pelaku seni dalam menuangkan ekspresinya. Selain itu unsur sentuhan memiliki nilai tersendiri bagi para penikmatnya. Oleh sebab itu penyelenggaraan Kompetisi dan Pameran Triennial VI tak mungkin terlaksana tanpa dukungan penuh dari pihak Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas.
Mas Saleh Husein selaku Managing Director dari Sinar Mas menyebutkan bahwa di era digital dan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, seni grafis masih memperlihatkan eksistensinya. Kertas sudah dikenal menjadi media untuk menulis atau mencetak. Sejak lahir kita sudah terbiasa menggunakan kertas dalam bermacam bentuk mulai dari buku tulis, koran hingga kardus dan kemasan makanan. Begitu pula pada Kompetisi Internasional Triennial Seni Grafis Indonesia VI sesuai dengan temanya yaitu cerita kertas. Selain itu kertas memang menjadi bahan dasar terpenting dalam pembuatan seni grafis.
Pada akhirnya yang ditunggu pun tiba. Setelah menimbang, mengkurasi dan memutuskan akhirnya dewan juri pun mengumumkan pemenang pertama Kompetisi Internasional Triennial VI - 2018 jatuh pada Hui Zhang dari China dengan karya berjudul Gaze Toward the Light 2, 2018 yang berhasil menyabet hadiah senilai 40 juta rupiah. Sementara itu juara kedua dan ketiga diboyong dari finalis asal Thailand yakni Nuttakarn Vajasut dengan karya berjudul Depressed dan Chalita Tantiwitkosol dengan judul karyanya Supernumerary (Ploy).
Masing-masing pemenang berhak atas hadiah uang tunai senilai 30 juta rupiah untuk juara kedua dan juara ketiga memperoleh uang sebesar 20 juta rupiah. Serta tak lupa sebagai bentuk apresiasi panitia dan sponsor, memberikan penghargaan khusus dari pihak juri kompetisi Internasional Triennial VI -- 2018 yang juga diserahkan kepada finalis asal Indonesia yang bernama Mas Gunawan Bonaventura.
Selain memamerkan karya para finalis dan pemenang, Triennial ke VI kali ini juga turut dimeriahkan dengan beragam kegiatan, di antaranya lokakarya seni grafis, menggambar bersama komunitas Indonesia's Sketchers dan Bogor Sketchers, kelas kokoru bagi siswa sekolah dasar dan acara yang tentu saja tidak kalah menarik lainnya.
Dengan adanya kompetisi ini diharapkan akan menjaring para peserta dari berbagai latar belakang yang berbeda. Otomatis memunculkan banyak kejutan dan metafora-metafora baru yang merepresentasikan berbagai persoalan lokal atau global, sosiokultural atau personal yang menggejala di negara peserta masing-masing.
Hasil penyeleksian dan penjurian kompetisi Triennial VI - 2018 dimaknai sebagai salah satu perwajahan Seni Grafis Dunia. Karya-karya para finalis yang ditampilkan secara visual menjadi materi refleksi untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan seni grafis konvensional di ranah global dan menghidupkan kembali peran seni grafis dalam Kehidupan Seni Kotemporer sekarang ini.
Bagi yang penasaran dan bingung mau kemana besok? Kalian dapat mengunjungi Pameran Triennial VI yang sudah dibuka terhitung hari ini 25 April hingga 5 Mei 2019 di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta Barat. Jangan khawatir sebab akses masuk dan seluruh acara tersebut tidak dipungut biaya alias gratis.