Mohon tunggu...
Sam Nugroho
Sam Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Notulis, typist, penulis konten, blogger

Simple Life Simple Problem

Selanjutnya

Tutup

Financial

Langkah Mudah Cara Tagih Hutang Teman

22 Februari 2019   21:11 Diperbarui: 22 Februari 2019   22:17 1084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tongpes? Drama kebanyakan millenial ketika mendekati akhir bulan. Tanggal udah nanggung begini nunggu gajian masih seminggu lagi. Duit di tabungan juga mepet. Mendadak lagi B.U alias Butuh Uang buat kebutuhan ini itu.

Eh, langsung inget sama temen yang pakai uang kita, jelasnya ngutang sama kita. Hehe.
Tau-tau ngegepin temen kita lagi asik malem mingguan en makan berduaan bareng gebetan. Sialnya lagi mereka belaga pilon antara beneran lupa atau emang disengaja pura-pura?

Faktanya pas ditagih mereka langsung ambil langkah seribu tuh.

Dari mulai alesan menghindar sampai yg paling ekstrim pas ditagih pasang muka masam atau pahitnya lagi mendadak jadi galak mirip kayak preman pasar. Lha uang-uang kita kenapa jadi mereka yang sewot yaa? Dulu dateng ke kita manis sambil merajuk dengan rayuan bakalan bayar sesuai yang dia janjikan. Dengan dalih bakal mau ngasih uang bunganya juga padahal kita ngga minta.

Ilustrasi kalo temen modus mau ngutang ke kita
Ilustrasi kalo temen modus mau ngutang ke kita
Dua bulan berselang sudah. Sudah kita kasih waktu sebulan belum juga ada itikad baik dia buat ngelunasin hutangnya. Nah gimana solusinya?

Mungkin beberapa cara berikut bisa kamu/ kalian aplikasikan ketika ketemu sama temen yang susah minta ampun buat bayar hutangnya ke kita?

Pertama, Be a gentle. Bersikaplah santun dan bertutur lembah lembut sambil nasehatin teman kita itu. Misalnya bisa pakai kode-kode halus dulu."Sudah sewajarnya sesama teman saling menolong. Aku senang bisa bantu ketika kamu sedang butuh uang."

Kedua, utarain niat dan jelasin kebutuhan kamu. Misalnya Adikku nunggak bayar SPP nih saldo di tabunganku udah habis. Cara ini bisa jadi bikin teman kita itu ngga nyaman atau berubah pikiran dan jadi mendadak niat balikin uangnya ke kita.

Ketiga, bicara terus terang.
Kalo dikodein halus udah ngga mempan itu artinya kita harus nekat bilang ke dia. Mengingat kondisi yang sudah tidak kondusif lagi.

Bilang apa adanya tapi jangan kayak debt collector yaa. Walau niat kamu buat berterus terang tetap jaga wibawa dan bersikap elegan.

Keempat, jangan lupa kasih deadline ketika ingin meminjamkan.
Tak ada lagi kompromi, langsung kasih tenggat dia buat bayar hutangnya. Tanggal sekian tolong dibayar ya.

Kelima, kalo keempat cara di atas belum juga berhasil bisa cobain aplikasi yang bisa taruh bill.
Lewat aplikasi ini dijamin kamu ngga perlu lagi repot nagih-nagih dengan cara-cara yang konvensional.

Narobil: Mudah Nagihnya, Mudah Dibayarnya

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Bagi beberapa perusahaan besar, lembaga atau sektor formal misalnya yang seringkali melakukan kegiatan bisnis dan perputaran uang, mekanisme penagihan  tentu tidak menjadi masalah, karena sudah diatur dalam sistem manajemen yang terkomputerisasi dengan beragam pilihan kanal pembayaran.
Tetapi bagaimana dengan sektor informal seperti organisasi di lingkup RT dan RW, komunitas pengajian, arisan warga, pemilik rumah sewa kos-kosan atau hunian apartemen, lembaga pendidikan, perkumpulan alumni sekolah, event organizer atau organisasi sosial atau komunitas lainnya yang juga tak kalah aktif frekuensinya dalam berbagai kegiatan pengumpulan dana (collecting fund) tak jarang yang menemui berbagai kesulitan. Umumnya kegiatan penarikan iuran mereka masih dilakukan dengan cara yang klasik dan sederhana, misalnya melalui penyebaran di Whatsapp Grup, jalur SMS atau jalur titip-menitip antar teman atau ke tetangga. Dampaknya akan jadi kurang efektif karena merepotkan sehingga membuang waktu.
Menjawab kebutuhan tersebut, Jatelindo Perkasa Abadi sebagai salah satu perusahaan biller agregator terkemuka di Indonesia meluncurkan Narobil sebuah platform berbasis web yang mempermudah masyarakat dalam melakukan penagihan sekaligus pilihan kanal pembayaran yang luas (www.narobil.id).
Pak Armanto Idham Hadju (Dirut PT Jatelindo Perkasa Abadi) / dokpri
Pak Armanto Idham Hadju (Dirut PT Jatelindo Perkasa Abadi) / dokpri
Ditemui ketika media gathering pekan lalu di Cgv Cinema Fx Sudirman pada saat peluncuran, Pak Armanto Idham Hadju selaku Direktur Utama dari PT Jatelindo Perkasa Abadi memaparkan bahwa yang menarik dari Narobil ini, Biller bisa memilih dua layanan yaitu Self Service dan Custom Service. Meski Self Service atau menerbitkan penagihan secara mandiri, fitur-fiturnya dirancang simpel dan mudah dipahami. Biller tinggal membuat  tagihan sesuai kebutuhan dengan pilihan nominal jumlah tagihan, menentukan term waktu, merinci daftar penerima tagihan (list name), media pengingat tagihan (reminder) dan memilih berbagai Kanal pembayaran.
Penerima tagihan nantinya akan menerima nomor bayar dari pesan singkat Biller. Di sini, biller juga bebas menentukan media pengiriman tagihan sesuai dengan kebiasaan penerima tagihan, bisa lewat SMS, WhatsApp atau email. Sistem akan otomatis mengingatkan penerima tagihan secara berkala jika belum melunasi tagihan atau membayar tagihannya.
Selain itu, biller pun tidak perlu dipusingkan dengan tetek bengek dalam mengecek ulang setiap pembayaran yang masuk. Pada dasbor Biller sudah tercatat lengkap laporan pelanggan atau anggota kita yang belum menyelesaikan kewajibannya. Tentu saja hal ini sangat memudahkan Biller yang memiliki jumlah penerima tagihan banyak. Jika telah melewati batas waktu penagihan, Biller  dapat dengan mudah memperbarui kembali.

Narobil punya 2 pilihan layanan; self serviced & customed (dokpri)
Narobil punya 2 pilihan layanan; self serviced & customed (dokpri)

Jika Biller membutuhkan layanan yang lebih spesifik dan customized, dapat memilih layanan custom service. Tim handal dari Narobil akan siap membantu sepenuh hati kebutuhan biller. Untuk layanan ini, ada biaya khusus yang dikenakan. 
Untuk memberikan pengalaman yang lebih kepada biller, saat ini Narobil masih berbasis web. Namun, secara bertahap, akan disempurnakan pelayanannya sehingga bisa diakses melalui aplikasi Mobile Apps dengan pilihan kanal pembayaran yang lebih luas. Tidak hanya via bank, tetapi juga ranah kanal yang paling mudah dijangkau oleh masyarakat.
Psst, khusus bagi biller Self Serviced selama masa promo soft launching kurang lebih 3 bulan (sejak 14 Februari 2019),  tidak dikenakan biaya apapun jika transaksi dilakukan dengan Bank Mandiri. Biaya administrasi berlaku hanya dikenakan jika bertransaksi antar bank yang berbeda.

Layanan Self Service dari Narobil/ dokpri
Layanan Self Service dari Narobil/ dokpri

Setelah masa promo berakhir, biller yang melakukan transaksi via Bank Mandiri hanya dikenakan biaya admin sebesar Rp 3.500. Biaya adminisrasi tersebut, dapat Biller bebankan pada anggota. Namun jika transaksi dilakukan antar bank yang berbeda, dikenai tambahan biaya transfer antar bank sesuai kebijakan masing-masing bank yaitu berkisar antara Rp4.000 - 6.500 per 1x transaksi.
Sejalan dengan itu salah satu klien Narobil Mas Dimas Andoko, selaku Business Director Agan (komunitas Loper Koran) juga telah merasakan manfaat Narobil dalam menarik tagihan dan pembayaran setoran dari para agen dan lopernya.
Beliau mengakui sejak menggunakan Narobil dirinya merasakan banyak sekali manfaat. Dengan membawahi 80 agen dan 230 loper koran se-wilayah Banten, Indramayu, Majalengka, Kuningan dan Cirebon jadi lebih mudah menagih dan lebih cepat memantau riwayat transaksi yang masuk.
Dan, dari sisi loper koran, yang semula biasanya nitip transfer di bank ke orang yang punya rekening, atau setor tunai ke bank atau ATM, dengan menggunakan Narobil bisa lebih mudah disetor melalui kanal pembayaran lainnya yang mudah ditemukan di masyarakat.

Mas Dimas Andoko, Business Director Agan (komunitas Loper Koran)
Mas Dimas Andoko, Business Director Agan (komunitas Loper Koran)

Mas Dimas berharap dengan adanya Narobil, anggotanya bisa lebih produktif dalam mengembangkan bisnis Agan lebih maju lagi. Sebab di era serba digital seperti sekarang ini mendorong sektor ekonomi ritel bergerak cepat dan dinamis beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Dan yang terakhir Keenam, cara terakhir mau ngga mau yaa kita ikhlasin. Semoga aja bisa jadi amal jariyah dan menambah pahala kita.

Begitulah lika-likunya menjaga hubungan pertemanan. Paling ngga enak berada di situasi yang bikin kita ngga nyaman. Apalagi kalo temen kita udah bilang mau berhutang.

Kita bisa lihat rekam jejaknya misalnya dari kebutuhan dia mendesak atau ngga. Kalo dinilai sudah sering pinjem ke beberapa teman dan alot ketika akan ditagih mendingan kita tolak secara halus saja. Daripada kita sendiri yang susah. Ya kan?

Semoga tipsnya bermanfaat teman-teman.

Salam hangat dan menginspiRADZI

Sam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun