Mohon tunggu...
Sam Nugroho
Sam Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Notulis, typist, penulis konten, blogger

Simple Life Simple Problem

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Melalui IIEE 2017 Buktikan Generasi Santri Milenial Berwawasan Global

28 November 2017   22:02 Diperbarui: 28 November 2017   22:21 2138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kompasianer Yashinta

Besar harapan beliau kiranya kitab kuning yang menjadi pedoman dan diajarkan seyogyanya diamalkan pada kehidupan nyata. Ahmad menambahkan, "Lahirnya pondok pesantren cukup mendorong hadirnya pandangan yang pluralistik, bahkan progresif". Selain itu Menag Lukman pun menuturkan pengembangan pesantren menjadi modal atau titik awal untuk memperkuat Tafaqquh Fiddin (lembaga keagamaan) dan membentuk kemandirian masyarakat.

Selain menjalin ukhuwah dan menerapkan hubungan antar manusia (hablu minna nass). Seolah ingin mengukuhkan kembali Islam dimana merupakan agama yang universal dan rahmatan lil alamiin (rahmat bagi semesta alam). Serta terus berupaya  menghapus stigma negatif tentang konsep pemikiran bahkan persepsi dengan pelabelan buruk terhadap Islam di mata dunia internasional. Islam memperkenalkan Laquum dinukum waliyaddin yang artinya Bagiku agamaku dan Bagimu agamamu. 

Pengertian tersebut sudah tampak jelas dan menguatkan bahwa Islam memberikan kebebasan dan menghormati sepenuhnya kepada siapapun dalam memeluk agama dan kepercayaan yang dianutnya masing-masing. Dengan begitu kehidupan beragama umat Islam di Indonesia dinilai bisa menjadi contoh ideal bagi negara-negara di dunia untuk menghadirkan Islam yang moderat, toleran dan demokratis.

Keberadaan Islam di Indonesia dengan berbagai sumber daya, baik manusianya (intelektual), bidang akademis (karya-karya ilmiah) maupun lembaga (ormas, sekolah, perguruan tinggi), tak pelak lagi patut diketahui secara lebih luas oleh masyarakat internasional. Melihat potensi-potensi yang dimiliki tersebut di atas, Indonesia layak mendapatkan pengakuan sebagai salah satu pusat peradaban dunia. Akhir kata besar harapan Indonesia selaku tuan rumah semoga dalam forum dan kegiatan selama pameran IIEE 2017 tersebut mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan studi keislaman sebagai pembuktian untuk membangun peradaban bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun