Halo Healthies (sapaan buat sobat peduli kesehatan), perlu diketahui setiap tanggal 25 mei diperingati sebagai Hari Tiroid Sedunia (World Thyroid Day). Kemudian pada Jum'at, 26 mei 2017 yang lalu Ditjen P2PTM (Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular) di bawah Kementerian Kesehatan RI dengan menggandeng MERCK dan Asosiasi Federasi Tiroid Internasional mengadakan sebuah seminar menarik sekaligus edukatif dalam Pekan Kesadaran Tiroid Internasional. Bertempat di aula Swabessi, gedung Prof. Sudjudi pembukaan acara ini disambut oleh dr Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM. selaku Direktur P2PTM, Kemenkes RI.
Kelenjar tiroid membantu tubuh untuk menggunakan energi agar tetap hangat, serta membuat otak, jantung, otot, dan organ lainnya bekerja sebagaimana mestinya. Pada anak-anak hormon ini berperan penting untuk perkembangan otak dan tumbuh kembang. Tiroid merupakan kelenjar endokrin yang lembut, kecil dengan diameter sekitar 5 cm, dengan berat 15 – 25 gram yang terletak di leher bagian bawah, di depan kerongkongan.
Fungsi dari kelenjar tiroid itu sendiri yaitu menghasilkan hormon tiroid, yaitu tri-iodotironin (T3) dan tiroksin (T4). Beberapa mekanisme yang dipengaruhi oleh hormon tiroid di antaranya diperlukan dalam aktivitas metabolisme tubuh, produksi panas tubuh, sikap dan perilaku, pertumbuhan dan perkembangan, ikut berfungsi dalam saluran cerna (Gastro Intestine) dan lain lain. Pengaruh hormon tiroid terhadap berbagai fungsi organ tubuh selain pada tiroid (gondok) itu sendiri seperti otak, mata, paru-paru, jantung, hati, ginjal, kulit, saluran cerna, rahim/ uterus.
dr Lily juga sekaligus mempresentasikan materi mengenai Pengendalian Penyakit Tiroid di Indonesia 2017.
Di Indonesia sebanyak 17 juta jiwa penduduknya menderita gangguan Tiroid. Umumnya penyebab gangguan utamanya tidak diketahui secara pasti. Gangguan ini dapat menyerang atau mengenai siapa saja, baik tua, muda, bayi anak-anak hingga dewasa, pria dan wanita, baik di usia produktif maupun usia lanjut.
Pada usia dewasa penyakit tiroid yang tidak terdiagnosa dapat menyebabkan risiko gangguan kesehatan yang serius seperti kardiovaskuler (pembuluh darah jantung), osteoporosis (pengoroposan tulang) dan infertilitas (ketidaksuburan). Sementara pada ibu hamil dapat mengakibatkan meningkatnya risiko keguguran, kelahiran prematur dan gangguan pertumbuhan bayi dan anak serius.
Apa yang dimaksud dengan Gangguan Tiroid?
Gangguan tiroid merupakan kelainan pada kelenjar tiroid, dapat berupa kelainan fungsi maupun kelainan bentuk. Gangguan ini dapat berupa bawaan (congenital) atau yang didapat. Perlu diingat dapat mengenai siapapun, segala usia baik pria maupun wanita.
Apa saja Jenis Gangguan Tiroid?
1. Berdasarkan Gangguan Fungsional
- Hipotiroid: kondisi akibat kekurangan hormon tiroid.
- Hipertiroid: kondisi akibat kelebihan hormon tiroid.
2. Berdasarkan Gangguan Bentuk
- a. Struma atau gondok: berupa pembesaran kelenjar tiroid, struma terjadi karena kekurangan iodium atau disebut GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium).
- b. Nodul: adalah benjolan pada kelenjar tiroid yang dapat bersifat jinak atau ganas.
3. Keganasan atau kanker tiroid.
4. Peradangan atau infeksi (tiroiditis).
Gejala dan Tanda Fisik Gangguan Tiroid
“Penyakit yang disebabkan oleh tiroid acapkali mengalami salah diagnosis karena beberapa gejala klinisnya tidak spesifik, sehingga diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk dapat membantu diagnosis secara tepat.”
Pada hipotiroid gejalanya antara lain lemah, lelah, mudah mengantuk, susah BAB, mengalami gangguan penglihatan (low vision). Kurang bertenaga/ jadi tidak bersemangat, tidak tahan pada cuaca dingin, nyeri sendi, kesemutan, serak suara. Tanda-tandanya seperti nadi menurun, bengkak pada muka dan kaki, berat badan naik, pembesaran di daerah kelenjar tiroid, dan tidak sedikit pada wanita mengalami gangguan menstruasi (nyeri haid atau mens tidak teratur).
Tidak seperti hipotiroid, hipertiroid justru berkebalikan 180 derajat. Gejalanya antara lain mudah marah atau emosional, sulit tidur dan konsentrasi, tidak tahan panas. Jantung berdebar, banyak makan tetapi berat badan tidak bertambah, dan seringkali malah menurun dengan drastis. Tanda-tandanya mata melotot, nadi cepat, keringat berlebihan, sering gemetar (tremor), adanya pembesaran kelenjar dan masalah gangguan menstruasi.
Beberapa akibat dari Gangguan Tiroid
Secara khusus dapat terjadi pada kelompok usia tertentu, diantaranya pada bayi yang baru lahir (new born baby) dapat terjadi retardasi mental (keterbelakangan), pada anak-anak dapat mengalami gangguan tumbuh kembang dan perilaku, pada usia dewasa mengakibatkan penyakit jantung, osteoporosis (pengeroposan tulang), dan gangguan kesuburan (infertilitas) sedangkan pada kehamilan janin dapat meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur dan gangguan pertumbuhan janin (hamil anggur).
Presentasi kedua mengenai Pengenalan dan Penanganan Penyakit Tiroid pada Orang Dewasa yang disampaikan oleh dr. Roy Panusunan Sibarani, MD, sebagai Internist-Endocrinologist. Beliau menuturkan jika gangguan tiroid dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari, menurunkan kualitas hidup, dan berdampak psikologis. Jika tidak ditangani sejak dini (sedini mungkin) akan berdampak buruk bahkan berakibat fatal.
“Tanda dan gejala penyakit tiroid tidak spesifik, sehingga sering disalahartikan penyakit lain oleh pasien. Jika hanya melihat gejala klinis saja bisa terjadi kesalahan diagnosis penyakit tiroid sebagai kondisi lain (seperti hiperlipidemia, ketidakteraturan menstruasi, menopause atau depresi).”
Bagaimana gangguan Tiroid mudah dideteksi?
Terdapat beberapa langkah untuk melakukan pemeriksaan mandiri menggunakan Self Check Questionaire (kuesioner mandiri), segera mendatangi dan mengonsultasikannya dengan dokter apabila telah menemukan gejala atau tanda-tanda gangguan tiroid, deteksi dini dapat mencegah komplikasi sehingga kualitas hidup penderita tiroid dapat terlihat sama dengan orang sehat lainnya.
“Pemeriksaan TSHs dan FT4 merupakan pilihan yang paling optimal untuk menentukan status tiroid apakah itu hipo, hiper atau eutiroid dan membantu diagnosis gangguan fungsi tiroid yang lebih baik sehingga penanganan menjadi tepat sasaran.”
Apa itu TSHs?
Kepanjangan dari Thyroid Stimulating Hormone sensitive, bertugas untuk mengatur sintesis hormon tiroid. Jika kebutuhan produksi hormon tiroid meningkat, maka TSH akan dikeluarkan dan sebaliknya jika kadarnya berlebih dalam tubuh akan ditekan. Uji atau pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan fungsi tiroid, yang mana merupakan parameter tunggal pertama untuk gangguan fungsi tiroid, karena sensitifitas pemeriksaannya tinggi.
Sementara itu kita juga mengenal apa itu FT4?
Free Thyroxine diperiksakan untuk mengukur bagian hormon tiroksin yang bebas (tidak terikat protein), yang aktif metabolik sehingga tidak dipengaruhi oleh jumlah protein pengikat yang disebabkan penggunaan pil KB, kehamilan, estrogen eksogen, obat-obat tertentu dan lain-lain.
Apa itu GAKI?
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) adalah gangguan dimana tiroid karena kurangnya asupan iodium dari makanan (defisiensi yodium pada nutrisi). Alih-alih iodium diperlukan untuk membentuk hormon tiroid, kekurangan iodium menyebabkan produksi hormon tiroid tidak cukup. Hal ini akan sangat berpengaruh pada fase tumbuh kembang anak, kreatinisme (cebol), gangguan mental hingga pendengaran. Bahkan pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran spontan dan bayi lahir mati.
Bagaimana mencegah GAKI?
Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung iodium, contoh makanan laut (seafood) dan terbiasa memasak dengan menggunakan garam yang mengandung yodium.
Presentasi terakhir yang tak kalah menarik adalah tentang Deteksi Hipotiroid Kongenital Selamatkan Generasi Penerus Bangsa yang disajikan dr Eny Agustin selaku Direktur Kesehatan Keluarga Kemenkes RI.
Apa itu skrining hipotiroid kongenital (SHK)?
Hipotiroid Kongenital (HK) adalah kelainan akibat kekurangan hormon tiroid sejak lahir yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental. Sesuai dengan Permenkes No 75 tahun 2015 Skrining (uji saring) HK adalah kunci untuk memilah bayi dengan Hipotiroid Kongenital dengan bayi sehat.
HK dapat terjadi pada setiap bayi. Gejala dan tanda fisik HK antara lain sakit kuning berkepanjangan, minum sering tersedak, pusar menonjol tidak wajar, terjadi penebalan pada lidah, hidung melebar dan pesek, kesulitan bicara, perut buncit, tangan dan kaki teraba dingin, tubuh cebol dan keterbelakangan mental (idiot). Pada saat lahir seperti tidak memperlihatkan gejala yang berarti tetapi ketika gejalanya muncul, dalam artian sudah menunjukkan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan yang tidak dapat diperbaiki. Oleh karena itu skrining pada bayi yang baru lahir mutlak dilakukan sebagai alat pendeteksi dini
Kapan dan Bagaimana SHK Dilakukan?
Saat bayi berusia 48 – 72 jam (kira-kira 3 – 4 hari), darah yang diambil sebanyak 2 – 3 tetes dari tumit bayi dan diteteskan ke kertas saring kemudian diujikan di laboratorium. Bila memang hasilnya positif segera diobati sebelum bayi berumur 1 bulan.
Nah, Healthies kamu harus lebih waspada dengan bentuk gangguan tiroid.
“Sangat mudah untuk menyalahkan kehidupan yang sibuk atas banyak gejala yang terjadi karena gangguan tiroid”
“Jangan salahkan diri Anda atau gaya hidup Anda” jika mengalami beberapa gejala segera temui (jangan ragu untuk menghubungi) dokter. Sebuah tes darah sederhana akan mampu memastikan jika anda memiliki gangguan Tiroid.”
Catatan: Bersama dengan Kampanye Waspada Tiroid kita bisa ikut mencegah, mendeteksi secara dini dan segera melakukan penanganan (langkah pengobatan).
Jika ingin mencari tahu sendiri terkait informasi lebih lanjut mengenai gangguan Tiroid dapat berkunjung ke laman web International Thyroid Awareness Week di www.thyroidaware.com atau www.tiroidindonesia.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H