Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kliping Kompetisi Logistik Gresik Surabaya

21 Desember 2023   11:10 Diperbarui: 21 Desember 2023   11:56 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Antaranews.jatim

PELABUHAN GRESIK VS PELABUHAN SURABAYA

Oleh: Nugroho Dwi Priyohadi

Ramai-ramai tentang ramalan yang dikoreksi, bolehkah kita meramalkan pertumbuhan atau perkembangan bisnis di pelabuhan? Boleh saja, namun kalau menyangkut angka, ya nanti dulu. Kecuali angka tersebut sudah dipublikasikan. Seperti dokumen yang saya miliki, sebenarnya juga sudah dipublikasikan di banyak media. Bahkan kelak, pelabuhan justru akan berkembang di area teritorial Gresik ketimbang Surabaya.

Dampak ekonomi bagi Jawa Timur bisa jadi tidak akan terasa, karena kedua wilayah tersebut ada di bawah territorial provinsi Jawa Timur. Namun akan mengubah peta logistic terkait dengan ketersediaan gudang, sarana dan prasarana transportasi, dan multiplier effect lainnya.

Mengapa demikian? Posisi tanggal 26 Januari 2021, ada risiko yang sangat besar pada akses tol ke Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Terminal Petikemas Surabaya, termasuk di dalamnya ada pelabuhan  Penumpang di Tanjung Perak, PT Berlian Terminal, dan sekitarnya. Akses tol tersebut sangat berisiko terjadi broken down, hancur karena bisa dikatakan pemeliharaan sangat minim dan sisi-sisi tertentu ada proses pelapukan.

POsisi tanggal 21 Desember 2023, tol akses Teluk Lamong sudah jadi, namun dalam penggunaannya belum optimal dan masih terkesan melingkar jauh, sebuah risiko menghindari kemacetan dengan memperpanjang putaran. Perlu evaluasi dan monitoring lebih lanjut. 

Saya setiap hari melewati tol akses dari Gresik ke kawasan Tanjung Perak, dan melihat bagaimana bundaran tol di sekitar TPS Surabaya dan di dekat pos polisi kawasan pojok Tanjung Perak, situasinya sudah memerlukan pembenahan. Rute memutar perlu direkayasa ulang sehingga akan ada jaminan sebuah akses tol yang modern dan berkemajuan teknologi.

Itu adalah akses bundaran tol di pintu keluar arah Tanjung Perak. Selanjutnya, saya survey juga hampir tiap hari, sebagai pengguna jalan bukan sebagai ahli infrastuktur. Itu jembatan jalan tol di arah jln Gresik - Surabaya, tepatnya sebelah utara pom bensin dekat Mbah Ratu kawasan Tanjung Perak, dari arah bawah kelihatan ada potensi kerusakan yang perlu perbaikan segera.

Jika broken down, maka risiko putus total akses tol ke kawasan pelabuhan Surabaya. S.O.S untuk Kementrian PU PR, jika tidak segera diadakan pembenahan, risiko sangat tinggi.

TELUK LAMONG  & MASPION PORT

Saat ini pembenahan memang sangat sibuk sedang dikerjakan untuk akses jalan tol ke arah Teluk Lamong, Gresik. Semoga ini segera selesei, sehingga akan melancarkan akses ke Pelabuhan Teluk LAmong. Ini juga akan berisiko full kapasitas, jika kargo berpindah dari Perak ke Teluk Lamong.  Dikatakan sebagai multipurpose Terminal, maka kita asumsikan semua kargo dapat dibongkar di Teluk Lamong. Padahal, ya belum tentu. Kargo-kargo yang dikategorikan sebagai barang berbahaya beracun, sangat berisiko jika dibongkar di Teluk Lamong.

Maka ada warta yang menarik, yakni ketika Dubai Port dan Maspion akan membangun pelabuhan seluas 341,5 Hektar, dengan jarak tempuh dari Kota Surabaya hanya 25 km, dan ke bandara Juanda hnaya 38 km. Berlokasi di Manyar Gresik, Pelabuhan Maspion ini juga akan head to head berkompetisi dengan JIIPE atau Pelabuhan Manyar yang memiliki area total kover 3000 hektar, hampir 10 x lipat dari Maspion.

Masalahnya adalah pabrik di zona belakang itu tidak tumbuh, industri stagnan, sehingga Pelabuhan Surabaya vs Pelabuhan Maspion Gresik VS Pelabuhan JIIPE, akan berkompetisi memperbutkan kargo yang kurang lebih sama. Meskipun saat ini Maspion "hanya" melayani kargo miliknya sendiri, namun dengan perubahan regulasi, Maspion akan berpeluang mengambil kargo yang selama ini dilayani oleh pelabuhan sekitarnya.

STIAMAK Barunawati Surabaya yang getol melakukan kajian bisnis kepelabuhanan dan pelayaran, selalu siap untuk berperan serta dalam edukasi maupun konsultansi dengan dukungan tenaga ahli. Sebagaimana diketahui, praktisi dan akademisi berkumpul di STIAMAK tidak hanya dari jaringan dalam negeri, namun juga Belanda, Malaysia, Belgia, Swedia, dan lainnya. MoU juga telah banyak dilakukan, termasuk webinar bersama pada periode 2020 sampai awal 2021 ini, dan akan terus dilanjutkan dengan jaringan lainnya.

Jadi bagaimana ramalan Pelabuhan di Gresik VS Pelabuhan di Surabaya?

Ya silakan diikuti saja, namun saya mengusulkan Kementrian PU PR segera melakukan pembenahan akses tol di kawasan Tanjung Perak yang saat ini di mata saya, agak mengkhawatirkan. Semoga yang khawatir hanya saya saja, mungkin kondisinya akses tol tersebut sebenarnya baik-baik saja.  (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun