Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kepemimpinan Superman versus Superteam

10 Juli 2023   17:54 Diperbarui: 10 Juli 2023   18:24 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokpri 
Dokpri 

Dalam sebuah Bahasa meme, mereka hanyalah manusia biasa yang mengenakan celana ketat dan jubah. Manusia biasa mana pun yang mencoba melakukan semuanya sendiri akan gagal. Itu adalah resep untuk kehancuran. 

Maka dibutuhkan Super Team, bukan Super Man. 

Dalam Bahasa meme juga, bernada ledekan, Super Man itu bahkan menggunakan celana dalam saja tidak mampu, sampai dikenakan di luar celana panjangnya. Ada-ada saja.

  • Masa Depan Organisasi 2045 

Mensitir fakta yang berkembang, pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045.

Banyak ahli psikologi industry organisasi dan kepemimpinan sepakat bahwa jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dengan baik akan membawa dampak buruk terutama masalah sosial seperti kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran, dan tingkat kriminalitas yang tinggi.

Melihat dari fakta yang akan dihadapi Indonesia tersebut bonus demografi memang tidak bisa dihindari.  Lantas bagaimana dengan ciri generasi masa depan Depan Indonesia ? Banyak literature mengatakan ciri-ciri sebagai berikut;

  • Memiliki kecerdasan yang komprehensif, yakni produktif, inovatif
  • Damai dalam interaksi sosialnya, dan berkarakter yang kuat
  • Sehat, menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan
  • Berperadaban unggul

Sayangnya, keempat ciri yang banyak beredar di sosialisasi dan pelatihan untuk kesiapan generasi 2045 tersebut lupa mencantumkan adanya "generasi yang sadar kepemimpinan secara tim dan mampu melakukan transformasi untuk masa depan".

Ciri sifat yang dikemukakan dalam Generasi Emas 2045 hanya bersifat individual. Risikonya adalah pendidikan "hanya" akan mencetak para Superman, dan bukan Superteam.

Sebagaimana diurai di awal artikel ini, bahwa menuju 2045 setiap organisasi perlu melakukan kaderisasi kepemimpinan dan manajerial, dan bukan mengandalkan Super Man yang berisiko adanya banyak kelemahan sebagaimana telah dijelaskan.

Masa depan organisasi tergantung pada kesinambungan kepemimpinan, bukan sekedar tampilnya sosok Superman yang tiba-tiba menemui kesulitan karena ragam kelemahannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun