Sebelum melanjutkan kisah ini, sebaiknya dicermati kalimat per kalimat. Judul di atas sengaja dalam tanda tanya karena memang sedang ada kegaduhan sedikit di media sosial.
Ada banyak penawaran mengatasnamakan Ikea, dan diduga ada unsur tipu-tipunya.
Maka saya menyarankan agar Tim Hukum IKEA segera bertindak untuk menyelamatkan branding IKEA yang sudah kesohor, namun di bawah ancaman jejaring marketing yang perlu dipertanyakan.
Intinya, ada banyak penawaran produk berlabel IKEA, dan dengan harga murah karena sedang berulang tahun.
Saya sendiri tertarik membeli koper yang sangat cantik, dan murah.
Bayangkan, 3 koper seperti di gambar, dan hanya ditawarkan senilai more and less Rp. 299 rebu rupiah.
Serta merta saya klak klik, dan menstransfer uang dimaksud.
Bukti transfer akan saya cantumkan di sini.
Sekaligus ini juga laporan terbuka untuk Bareskrim Polri, untuk menyelidiki sampai menyidik siapa di balik iklan tersebut.
Sampai saat ini, barang belum dikirim ke saya.
Padahal saya sudah transfer dengan virtual account, yang merujuk ke sebuah nama Dompet HB.
Untuk calon konsumen, mohon menahan diri untuk tidak mentransfer uang sehingga risiko kehilangan akan dapat dicegah.
Bayangkan jika ada 1 juta an orang mentransfer 200 an ribu, itu sama halnya dengan uang 200 an milyar.
Jumlah yang fantastis.
Jika jumlahnya 1000-an orang, ya artinya 200 an juta, ya banyak juga.
Mohon tim manajemen IKEA dan Bareskrim Polri untuk bertindak.
Bagaimana dengan Layanan Perlindungan Konsumen yang dulu dilakukan oleh NGO?
Produk yang ditawarkan semakin variatif: sepeda, koper, panci-panci, dan kebutuhan rumah tangga lain.
Situasi menjadi mengkhawatirkan, sebab masyarakat dapat menjadi tidak percaya terhadap transaksi online.
Mohon pemangku kepentingan bertindak. (30.03.2023)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI