Entah mengapa akhirnya sebagian dari luapan bawah sadar muncul di permukaan.
Cak Nun dengan sadar, atau tidak sadar, akhirnya membawa nama Firaun, Qarun dan Haman ke blantika medsos.
Firaun adalah simbol raja berkuasa, bahkan utusan Tuhan pun dia hinakan.
Qarun adalah simbol pemilik dana modal kapital, sangking kuasanya maka keimanan pun dikesampingkan.
Haman simbol arsitek intelektual yang mendesain piramida dan kemegahan Firaun namun menihilkan kaum beragama.
Tapi...
Firaun itu di Mesir jaman baheula.
Dan jika diidentikkan dengan penguasa, yang bahkan beragama Islam, dan bahkan mengangkat pemuka agama sebagai Wakilnya,
maka akhirnya kehebohan yang terjadi.
Viral.
Dan memang akhirnya Cak Nun juga menyadari, "Koyoke aku kok malih kesambet...".
Artinya bicara di luar kontrol kesadaran.
Seperti kata Sigmund Freud, bahwa ada kalanya manusia memang dikontrol oleh alam bawah sadar.
Dan meletus bagaikan bola yang ditahan gelembungnya.
Maka peringatan bagi saya, anda, kita, semuanya,
Semakin arif dan hening dalam mengsikapi,
Dan apalagi membuat pernyataan,
Sehingga tidak menimbulkan malapetaka opini massa,
Meskipun bahkan malah ada juga yang berkomentar; demokrasi dalam situasi penuh tanya,
Bahkan penguasa pun punya bala tentara massa di dunia media sosial yang siap mengeroyok anda kalau ungkapan anda,
bertentangan dengan penguasa,
Siapa pun itu yang menjadi penguasanya,
Namun,
Ya begitulah...dunia semakin sulit dipahami;
Antara pengendali penguasa alam sadar,
dan kendali alam bawah sadar,
......................................................................... (18.01.2023/Endepe)