TRANSPORTASI LAUT/KEMARITIMAN
Sejumlah Mahasiswa Indonesia Belajar di WMU Malm0 Swedia. Tulisan ini dibuat pada tahun 2004/2005, dan masih relevan untuk dipelajari atau dicermati. Semoga bermanfaat.
Sepuluh orang mahasiswa Indonesia belajar di Program Pasca Sarjana World Maritime University, Malm, Swedia. Mereka terbagi dalam beberapa program studi Master of Science dengan spesialisasi Port Management (3 orang), Maritime Safety and Environment Protection (1), Maritime Administration (2 orang), Maritime Education and Training (2), Coastal and Integrated Management (1) orang, serta Shipping Management (1) yang direncanakan lulus pada oktober 2005 dan oktober 2006 tahun depan.
Latar belakang mereka antara lain staf pengajar perguruan tinggi, pegawai BUMN Kepelabuhanan, instruktur pendidikan kepelayaran, pegawai Departemen Perhubungan, Departemen Lingkungan Hidup, dan swasta. Mereka mengikuti program pendidikan standar master selama 17 bulan yang terdiri atas 1 tahun pertama adalah program matrikulasi (foundation studies), dan 9 bulan berikutnya adalah master degree program.
Semua mahasiswa tersebut mendapatkan beasiswa, baik dari Negara donor seperti Norwegia, Swedia, Jepang, atau pun IMO. Selain itu, 5 dari sepuluh orang tersebut mendapatkan beasiswa dari The Sasakawa Scholarship, Nippon Foundation yang merupakan organisasi non pemerintah di Jepang yang memiliki kepedulian terhadap dunia maritime. Di Indonesia, Nippon Foundation yang dipimpin Mr. Yohei Sasakawa juga banyak memberikan bantuan beasiswa berupa undangan pelatihan atau seminar-seminar kemaritiman ke Jepang, misalnya dengan bermitra dengan Kobe University, Jepang.
World Maritime University sendiri adalah lembaga pendidikan khusus di bidang maritime yang mendapatkan mandate khusus dari IMO (International Maritime Organization) Sampai tahun 2005 ini, tercatat alumnus WMU Malm telah mencapai lebih dari 2000 orang yang tersebar di 140 negara di dunia. Saat ini dipimpin oleh presiden WMU, Dr. Karl Laubstein dan Vice President, Prof. Shuo Ma, PhD.
Sistem pendidikan WMU mengalami evaluasi secara bertahap sejak dinyatakan eksis berdiri pada tahun 1984. Pada November 2004 yang lalu, WMU mendapatkan evaluasi terpadu dari Asosiasi Universitas Eropa (EUA- the European University Association) yang memiliki keanggotaan 692 perguruan tinggi dari 45 negara di Eropa.
Beberapa rekomendasi yang dihasilkan antara lain kebutuhan pengembangan riset di bidang kemaritimen, sehingga mahasiswa yang tidak menulis disertasi (atau thesis dalam system pendidikan Amerika), diwajibkan menulis proyek penelitian (research project) sesuai spesialisasi yang dipilih. Selain itu, WMU juga mengadakan kerja sama dengan Shanghai University dan Dalian University di China dengan membuka program pendidikan master degree WMU di China.
Indonesia mendapatkan keistimewaan mengingat negeri ini adalah Negara kepulauan dengan potensi bisnis kemaritiman yang besar. Salah satu keistimewaan adalah adanya kesempatan bagi warga Indonesia untuk studi master di WMU baik dengan bea siswa maupun mandiri.