Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tersebab Masih Ada Hidup Setelah Mati

2 November 2022   05:08 Diperbarui: 2 November 2022   05:13 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GUS BAHA: KE MANA MANUSIA BERJALAN

Sebagian manusia di dunia ini ada yang beriman. Bisa jadi ia  terafiliasi dengan Islam, maka disebut sebagai Muslim. Ada juga yang terafiliasi dengan Kristus, maka disebut Kristen. Demikian halnya dengan umat yang lain.

Dalam perspektif Gus Baha, semua pada akhirnya akan mengikuti kehendak Tuhan. Bahkan komunitas agonistic sampai atheis, semua akan berpulang. Secanggih teknologi manusia, tetap tidak bisa menghindari kematian.

Atheis tidak mampu menjawab ke mana setelah mati. Bagi mereka, kematian adalah kemusnahan biasa. Bahkan ada yang mengibaratkan seperti computer yang otomatic shut down.

Bagi kaum beriman, bagaimana mungkin manusia itu punya akal budi, hanya diibaratkan sebagai mesin mati yang otomatis bergerak lantas terdiam begitu saja?

Pada proses penciptaan, manusia berusaha berpikir bahwa Sang Pencipta sama dengan makhluk ciptaan Nya. Akhirnya, kemahabesaran Tuhan menjadi seakan seperti manusia.


Padahal Dial ah Sang Pencipta yang berbeda dengan makhluk. Dial ah yang mengendalikan alam semesta. Sampai ke  alam semut, miniature dna, virus bakteri sampai detail kehiduan makro dan mikro.

Gus Baha menjelaskan, bahwa kehidupan setelah kematian adalah sebagian bukti bahwa waktu itu fana sedangkan manusia itu abadi (menyitir sinyalemen Sapardi Djoko Damono).

Sementara kaum sufi, menurut Gus Baha, mengatakan bahwa kehidupan setelah kematian menunjukkan bahwa hakikat manusia tidak akan pernah mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun