Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Gadis Kecilku

18 Oktober 2022   20:27 Diperbarui: 18 Oktober 2022   20:32 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ian dan Irene kugendong ketika itu (dokpri) 

Terpujilah Tuhan, selalu syukur sy panjatkan.

Masih selalu teringat wajah bingung Dik Irene ketika sy kembali ke tanah air untuk iburan Natal dan tahun Baru , dan wajah polos Dik Irene beum cukup merekam wajah ayah yang pergi hampir 1 Tahun.

"Dik, ini ayah... bukan hantu...ini Ayah, nih lihat Mas ian sayang ayah...,"kata Mas Ian sambil merapat ke sy. Mas Ian berusaha meyakinkan Dik Irene bahwa sy adalah baik, bukan makhluk asing yang menakutkan.

Ketika sy mau menggendongnya, tampak wajah masih mau menangis. Ya ya ya...., deprivasi maternal akibat long time without any physical interaction.

Singkat cerita, memang sy harus memperhatikan lebih untuk gadis mungilku itu. Kembali dari libur natal, seleseikan studi untuk semester 3 dan 4, dan kembali ke tanah air lagi.

Masalah kembali menghadang, selepas studi, sy promosi ke luar pulau, uminya mutasi ke luar kota. Waktu kumpul otomatis harus terjadwal agar setiap saat ada dinas, atau liburan, dapat bermanfaat.

Saat-saat istimewa, selain dengan uminya, tenu dengan anak-anak, mas ian dan dik irene.

Sembunyi di kursi lantas membuat kaget ayah yang baru datang, dan ayah pura-pura kaget krn sebelumnya sdh tahu, , jungkir jumpalitan di kasur, main petak umpet, main sepeda, kembang api, dan lain-lain memang menyenangkan. Sekali tempo, juga melelahkan. Namun prinsipnya memang meneyangkan.

Jika waktu tidur, uminya pasti mengajari baca doa. Ayah hanya menguji hapalan doa anak-anak, sambil sudah tiduran karena lelah perjalanan panjang.

Kebiasaan yang masih sampai sekarang, sy tidur memeluk dik irene, mas ian dengan umi.
"panas kalau dipeluk ayah...,"kata Mas Ian.

"Seneng dipeluk ayah... he mas Ian... adek dengan ayah...."teriak dik irene.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun