Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Gadis Kecilku

18 Oktober 2022   20:27 Diperbarui: 18 Oktober 2022   20:32 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ian dan Irene kugendong ketika itu (dokpri) 

Siapa sangka gadisku sudah kuliah sekarang. Kakaknya juga alhamdulillah hampir lulus. Si kakak di ui jakarta, si adek di ua surabaya

Semua sudah digariskan.

Senyampang hari ini 18 Oktober 2022 gadisku berusia 19 tahun, saya buka kliping tulisan ketika dia berusia 6 tahun.

Waktu cepat berlalu, namun kenangan indah berjalan setiap waktu. Untuk gadisku yang aku terus bersyukur atas karunia-Nya bagi keluarga kami

...........

Gadis kecilku, Irene Malmo Rahmadianti, memang istimewa. Tidak terasa, 18 Oktober 2009 ini sudah enam tahun Dik Irene, demikian ayah dan uminya memanggil, tumbuh kembang menambah keceriaan rumah kami.

Desember 2003 yang lalu, masih Usia 3 bulan bayi merah, sy harus meninggalkan Dik Irene untuk studi di overseas. Saya tahu, dialah bidadari kecil yang akan menemani uminya selama ayah sedang studi. demikian juga Mas Ian, Rahadian Adelaide Ahmad, akan mengawal umi dan adiknya selama ayah tidak hadir di rumah.

Memang Dik Irene istimewa. Kalau Mas Ian lahir dengan operasi cesar di RS Semen Gresik, maka Dik Irene lahir di RS Panti Rapih dengan sedikit stimulasi, dan divakum.

Struktur syaraf otak bayi yang belum sempurna, disedot oleh vakum untuk menarik keluar. Bila Mas Ian ibarat seluruh tubuhnya diangkat dari rahim utuh, maka vakum agak mengusik benang-benang syaraf sehingga ada kehawatiran bagi umi dan ayah.

Alhamdulillah, meski lahir divakum, tapi Dik Irene tumbuh sehat cerdas  normal. Kelebihannya, tampak suka berbenah-benah, bersih-bersih, dan meniru apa yang Yangti dan Umi lakukan.

"Memang anak gadis benar...,"batin ayah setiap kali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun