Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Beragama dengan Senyap tapi Bermartabat

26 Maret 2022   13:13 Diperbarui: 26 Maret 2022   13:42 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumah Pak Captain membentuk suasana romantic bersama Bu Captain -- sekeluarga, dan saya juga terpesona karena dinner dengan hamparan alur Sungai Rhein yang melegenda tersebut.

Mungkin kalau di Jakarta sungai Ciliwiung 'kali ya..Hehehe...

Saya, pak Captain, dan rekan (Dokpri-2022)
Saya, pak Captain, dan rekan (Dokpri-2022)

MENJADI MUSLIM

Apakah saya ingin menceritakan proses mualaf Pak Captain sehingga ini perlu untuk saya share ke pembaca?

Fokus saya tidak ke situ. Namun bagaimana proses beragama pak Captain yang dapat dikatakan senyap, dan memang ada di wilayah privat. Sebagai pembanding, berbeda dengan di negara kita yang terkesan hiruk pikuk, dan saling menyerang, bahkan sesame muslim, dan saling merasa benar sendiri.

Agama, akhirnya memang digunakan sebagian orang sebagai komoditas adu domba dan saling menang sendiri. Bahkan konyolnya, ada orang yang tidak beragama, masuk dalam kancah debat agama, dan hasilnya hanya merusak dan bukan memperbaiki kualitas beragama.

Saya bandingkan dengan kehidupan Pak Captain ini.

"Di Belanda, agama masuk wilayah privat dan semua diperlakukan sama, dalam arti atribut agama itu milik pribadi bukan di public, "kata Pak Captain, fresh from di oven ketika saya bertemu di kawasan Cempaka Putih, 25 Maret 2022. Kami ngobrol agak lama di sela lunch yang kami acarakan selepas lama tidak bersua.

"Pak Nugee kan tahu, setelah istri saya di Belanda meninggal dunia, saya akhirnya lebih banyak ke Indonesia, dan Alhamdulillah sekarang saya sudah punya anak dengan istri orang Indonesia, "ungkapnya.

Waw.... Surprise untuk saya, karena memang sebenarnya saya tahu selepas Bu Captain wafat karena kanker, Pak Captain ini lebih banyak bisnis di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun