Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

7 Alasan Ziarah Kubur Raja Mataram

22 Februari 2022   13:32 Diperbarui: 22 Februari 2022   13:38 1684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Depan gerbang Makam Raja di Kotagede (dokpri) 

Tujuh alasan mengapa perlu ziarah makam raja Mataram.

Perlu artinya tidak wajib, namun kiranya penting untuk "diperlokke", atau disempatkan. Tadinya saya termasuk yang apatis terhadap model-model ziarah ke makam kuno. Selain karena serasa membuang waktu, juga mempertanyakan urgensinya.

Ya memang tidak urgen. Tidak mendesak. Namun saya akan bercerita 7 (tujuh) alasan mengapa kita perlu, khususnya bapak-bapak yang berusia di atas 50 tahun, untuk ziarah makam Raja Mataram.

Beberapa alasan saya kemukakan di sini, panjenengan tidak wajib setuju. Bebas mawon.

Silaturahim

Silaturahim adalah sesuatu yang sangat dianjurkan dalam khasanah muslim. Menjalin persaudaraan atau pertemanan, atau perkawanan, saling mengunjungi adalah sangat disarankan bahkan menjadi Sunnah Rasululllah Muhammad SAW, nabi yang diyakini penutup para Rasul di akhir zaman.

Silaturahim di sini, ketika ziarah panjenengan akan bertemu dengan juru kunci, abdi dalem, takmir masjid, yang sangat tidak mungkin kita temui dalam keseharian rutinitas hidup.

Maka dengan ziarah Makam Raja Mataram, kita akan bersilaturahim dengan abdi dalem, rakyat kecil yang hidupnya bahkan sampai saat ini mengabdi untuk Keraton Mataram.

Venue Makam Raja ada di Kotagede Yogyakarta, bersebelahan persis dengan Masjid Agung Kotagede Mataram. Di sini ada makam Panembahan Senopati, raja Mataram Islam yang pertama, setelah ada suksesi dari Kerajaan Pajang. Juga satu cungkup (satu rumah makam) dengan Ki Juru Mertani, Kyai Penasehat Panembahan Senopati, Ki Pemanahan ayahanda Panembahan, Ki Ageng Nis, dan lain sebagainya.

Bahkan ada makam Ki Ageng Wonoboyo alias Ki Ageng MAngir, menantu sekaligus competitor Mataram ketika itu, di mana separuh badan dimakamkan di luar cungkup, separonya di dalam cungkup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun