Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menghindari Selip Kata Nusantara

21 Januari 2022   08:59 Diperbarui: 21 Januari 2022   09:14 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama ibu kota Nusantara sejatinya ya biasa saja. Yakinlah bahwa semua setuju. Bahwa itu diberinama langsung oleh Presiden Jokowi, ya itu pun hal yang biasa. Sebagaimana dulu nama Batavia, Betawi, Jakarta, dan lain sebagainya juga nama bisa ditentukan oleh satu orang.

Lantas apa yang perlu diantisipasi? 

Mungkin yang perlu diantisipasi adalah adanya kesamaan nama Nusantara dengan banyak hal atau tertentu.

Bis Nusantara adalah bis jalur Kudus Semarang, Semarang - Yogyakarta yang sudah lama terkenal. Jangan selip kata ini Bis hanya untuk Ibu Kota Baru

Islam Nusantara, bukan Islam di Ibu Kota Baru meskipun ya tidak mengapa dianggap demikian. 

Wawasan Nusantara dalam Penataran P4 atau Pancasila bukanlah wawasan tentang Ibu Kota Baru melainkan geopolitik sosial ekonomi budaya keamanan yang lazim dikenal sebagai ipoleksosbudhankam.

Universitas Dian Nuswantara adalah sebuah universitas di Semarang bukan Universitas Nusantara. 

Menurut saya sih, nama Nusantara sebagai ibu kota perlu ditambahi kata baru misalnya Nusantara Bersatu.

Jadi ibu kota Negara kita adalah Nusantara Bersatu.

Karena realitanya sampai sekarang upaya menyatukan itu masih terus dijaga dan diperjuangkan. Masih ada organisasi separatis atau teroris yang berusaha mencabik kesatuan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun