Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Gus Baha: Malaikat Bisa Diteror supaya Lebih Ramah kepada Manusia

1 Oktober 2021   06:40 Diperbarui: 1 Oktober 2021   06:50 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Alkisah Sayidina Ali bin Abi Thalib sahabat Nabi. Sangat penasaran bagaimana mungkin malaikat bisa diteror. Apalagi semua orang tahu di zamannya, bahwa Sahabat Umar Bin Khattab konon sangat keras dan tegas.

Apakah Umar bisa mengalahkan ketegasan malaikat?

Maka dikisahkan bahwa Ali menjumpai Umar di alam kubur.

Ali dilematis, ingin melihat ketegasan Umar, atau kah membuktikan bahwa malaikat pun punya rasa takut.

Maka terjadilah yang. Ketika malaikat bertanya, siapakah kamu?


Umar dengan tegas menjawab "Saya temannya kekasih Allah, apa kamu mau menyiksa temannya Rasul?"

Gemeter sang malaikat.

Sejak saat itu, akhirnya diketahui bahwa malaikat ternyata bisa diteror.

Bagi awam yang ingin percaya diri menghadapi malaikat, dipersilakan menghapalkan Surat Tabarok atau Al Mulk.

Demikian sepintas dari Gus Baha. (01.10.2021-Endepe) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun