Menghitung hari agaknya menjadi kegiatan khusus menjelang 1 Oktober 2021 ini. Sebab pada tanggal tersebut secara resmi Pelindo I di Medan, PelindoII di Jakarta, PelindoIII di Surabaya,PelindoIV di Makasar, akan merger menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
Selanjutnya semua akan disatukan dan berkantor pusat di Jakarta.
Di era sentralisasi, ini adalah kabar sangat baik di mana pusat akan kembali ke Jakarta setelah sebelumnya ada di 4 lokasi.
Di era desentralisasi, ini adalah kabar baik juga karena daerah akan mendapatkan binaan terpadu dan semua terkontrol menjadi satu.
Sebagian mungkin ada yang akan kehilangan kewenangan, misalnya kewenangan rekruitmen, kewenangan membuat buku laporan manajemen dan laporan keuangan yang dahulu ada "kompetisi" antar Pelindo untuk mencetak laba terbesar, sekarang menjadi satu saja di Jakarta.
Lantas bagaimana dengan "nasib" Kantor Pusat yang tadinya Pelindo I di Medan, Pelindo II di Jakarta, Pelindo III di Surabaya, dan Pelindo IV di Makasar?
Merujuk kepada info dari Tim Surabaya, dengan adanya Integrasi, Kantor Pusat masing-masing Pelindo eksisting akan beralih fungsi menjadi Regional dengan peranan sebagai Regional Coordinator sebagaimana pada visualisasi terlampir :
Regional selaku Regional Coordinator mempunyai fungsi antara lain :
- Penanggung jawab pemenuhan operasional dan komersial cabang di dalam regionalnya.
- Penanggung jawab pengelolaan operasional dan kinerja cabang (khusus yang kegiatan operasional masih dilakukan oleh cabang).
- Penentuan kebijakan strategik yang merupakan turunan dari Parent.
- Mengkoordinasikan komunikasi dengan para pemangku kepentingan dalam cakupan wilayah kerja
Barangkali kelak provinsi-provinsi juga perlu dimerger untuk meningkatkan efisiensi tata kelola pemerintahan, bukan hanya di BUMN saja, kata seorang teman.
Misalnya Jawa Tengah digabung dengan Jawa Timur menjadi Jawa Bagian Timur, Jawa Barat dan Banten disatukan lagi menjadi Jawa Bagian Barat.
SURVIVING COMPANY
Setelah merger, maka akan terjadi integrasi.
Dengan adanya Integrasi, Pelindo II di Jakarta berperan sebagai Surviving Company akan berperan menjadi Strategic architect & Concession owner sebagaimana pada visualisasi terlampir.
Setelah penggabungan, struktur organisasi perusahaan akan mengalami perubahan. Kali ini kita akan membahas tentang Induk/Surviving Company selaku strategic architect & concession owner mempunyai fungsi antara lain :
- Menjadi penentu kebijakan strategis korporasi.
- Men-drive group strategi dan mengelola portfolio keseluruhan
- Memonitor pelaksanaan bisnis keseluruhan group
- Mengkoordinasikan komunikasi dengan para pemangku kepentingan di tingkat nasional
Efisiensi adalah harga kunci.
Seperti halnya departementalisasi kementrian yang sebagian juga dimerger, maka efisiensi adalah harga kunci.
Di tengah situasi pandemi yang bisa serba digital, sentralisasi dan efisiensi perlu kita dukung bersama.
Semoga Indonesia semakin maju. (27.09.2021-Endepe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
