Ya memang mereka tidak sepenuhnya berstatus sebagai "native speaker", karena bahasa ibu-nya ada yang bahasa Arab, bahasa Perancis, dan bahasa lokal di kawasan Afrika dan Timur Tengah.
Namun setidaknya sebagai mahasiswa kelas internasional, kebiasaan berbahasa Inggris daat membantu mahasiswa di Stiamak atau Yayasan untuk lebih familiar dengan bahasa Inggris.
"Kami juga senang jika diajak diskusi dengan rekan pegawai Pelindo III, namun saat ini karena kesibukan kuliah kami, belum bisa datang ke Pelindo III. Kelak kami akan mengajak mengobrol dan diskusi dengan teman-teman Pelindo III, pasti menyenangkan bagi kami karena kami juga ingin mengetahui dunia pelabuhan di Indonesia, "ujar Mr Aldeen dari Syria yang merasa unik ketika berada di Kampung Arab Ngampel.
"Saya kira mereka semua berbahasa Arab, pas kami ajak ngobrol ternyata dijawab dengan Bahasa Jawa, "imbuh Ismail dari Jordan terkait pengalaman unik di Surabaya.
Dari forum silaturahim dengan YBBS, Iwan Sabatini mengharapkan kehadiran mitra Bahasa Inggris ini tidak saja bermanfaat bagi sekolah di bawah YBBS, namun juga berguna bagi perusahaan.
"Kami akan coba berkomunikasi dengan manajemen Pelindo III, sehingga forum seperti ini akan berguna bagi siswa, mahasiswa, juga pegawai perusahaan, "pungkas Drs. Mudayat MM sambal menutup perbincangan. (27.09.2021-nugrohodepe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H