Ada jawaban lain dari ahli fisika/Sejatinya warna cahaya matahari tersusun dari cahaya mejikuhibiniu, loh. Yap! (me)rah, (ji)ngga, (ku)ning, (hi)jau, (bi)ru, (ni)la, dan (u)ngu/
Seperti warna pelangi/ Yang memendar selepas hujan di tengah hari/
Pada awalnya ada penjelasan yang lebih fisika/ Bahwa matahari memancarkan cahaya yang membawa berbagai panjang gelomban/
Di antaranya x-ray, sinar ultraviolet, cahaya tampak (mejikuhibiniu), dan bahkan gelombang radio (radio waves)/
Namun atmosfer bumi menghalau x-ray, sinar ultraviolet, serta gelombang radio/ Dan hanya menyisakan cahaya tampak untuk masuk ke bumi/
Penghamburan cahaya dengan panjang yang berbeda/ menyisakan warna ke bumi yakni biru/
Apakah warna biru itu memang ada? Mungkin juga tidak ada, kata filsuf/
Sebab ketika matamu ditutup/ Tidak ada lagi warna biru/ Selain kegelapan yang nyata/
Jadi apakah warna biru memang ada? / Bisa jadi tidak ada/ Begitulah kata filsuf/
Apakah dunia ini ada? / Bisa jadi tidak ada/ Jika hatimu tertutup oleh kegelapan/
Sebab di sisi lain/ Kegelapan dan keterangan juga tergantung hatimu/