Sementara itu, Lot, atau dikenal sebagai Nabi Luth, kerabat Abraham, tinggal di Sodom.
Ketika itu ia dikunjungi oleh tiga orang laki-laki yang merupakan bidadari atau malaikat yang sangat rupawan.
Sebuah interpretasi oleh beberapa sarjana adalah bahwa laki-laki Sodom ingin berhubungan seks anal dengan pengunjung tersebut.
Nabi Luth menolak untuk mengizinkan ini. Dia menawarkan kepada orang-orang Sodom dua putrinya yang masih perawan sebagai gantinya.
Para pria menolak tawaran itu. Mereka menyerbu pintu rumah Nabi Luth.
Malaikat menyelamatkan dengan segera Nabi Luth dan mengevakuasi seluruh keluarga.
Mereka memberi tahu Nabi Luth bahwa Tuhan telah mengirim mereka untuk menghancurkan Sodom karena kejahatannya.
Selanjutnya mereka memerintahkan Nabi untuk mengumpulkan keluarganya, dan meninggalkan kota.
Mereka melarang Nabi Luth atau keluarganya untuk melihat kota itu selama kehancurannya.
Dalam proses evakuasi ini, Nabi Luth dan keluarganya menyelematkan diri menjauh dari kota.
Namun justru istri Nabi Luth sangat ingin melihat kembali ke kota. Seketika ia berubah menjadi tiang garam, yang bisa jadi ketika berlari ke arah kota, dia dihempas oleh cuaca sehingga ia menjadi seakan garam yang mematung.