Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Benarkah Pompeei Kota Pengikut Nabi Luth yang Dikutuk?

11 September 2021   15:44 Diperbarui: 11 September 2021   16:44 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari iklan berita yang gencar tentang kota Pompeii di kawasan Italia saat ini, saya mencoba menelusuri literatur tentang ini. Sebagian referensi menyebutkan adanya letusan gunung berapi yang menguburkan kota Pompeei sampai 3 meter di bawah tanah. Sebagian ada yang membahas bahwa sejatinya warga Pompeei adalah pengikut Nabi Luth yang melakukan seks penyimpang sehingga dikutuk.

Dan sebagian mayat masih terawetkan hingga sekarang. 

Pre Historik 

Pompeii pertama kali disebutkan dalam sejarah pada tahun 310 SM, ketika, selama Perang Samnite Kedua, armada Romawi mendarat di pelabuhan Sarnus di Pompeii dan dari sana melakukan serangan yang gagal ke kota tetangga Nuceria. Pada akhir perang Samnite, Campania menjadi bagian dari konfederasi Romawi, dan kota-kota menjadi "sekutu" Roma. 

Tetapi mereka tidak sepenuhnya ditundukkan dan diromanisasi sampai masa Perang Sosial. Pompeii bergabung dengan Italia dalam pemberontakan mereka melawan Roma dalam perang ini dan dikepung oleh jenderal Romawi Lucius Cornelius Sulla pada 89 SM. Setelah perang, Pompeii, bersama dengan seluruh Italia di selatan Sungai Po, menerima kewarganegaraan Romawi. 

Namun, sebagai hukuman atas peran Pompeii dalam perang, sebuah koloni veteran Romawi didirikan di sana di bawah Publius Sulla, keponakan jenderal Romawi. 

Bahasa Latin menggantikan bahasa Oscan sebagai bahasa resmi, dan kota ini segera diromanisasi dalam institusi, arsitektur, dan budaya.

Tampaknya pasti bahwa Pompeii, Herculaneum, dan kota-kota terdekat pertama kali dihuni oleh keturunan penduduk Neolitik Campania yang berbahasa Oscan. 

Bukti arkeologis menunjukkan bahwa desa Oscan di Pompeii, yang berlokasi strategis di dekat muara Sungai Sarnus, segera berada di bawah pengaruh budaya Yunani yang telah menetap di seberang teluk pada abad ke-8 SM. 

Pengaruh Yunani ditantang, bagaimanapun, ketika Etruria datang ke Campania pada abad ke-7. Pengaruh Etruria tetap kuat sampai kekuatan laut mereka dihancurkan oleh Raja Hieron I dari Syracuse dalam pertempuran laut di Cumae pada tahun 474 SM. Periode kedua hegemoni Yunani menyusul. 

Kemudian, menjelang akhir abad ke-5, Samnites yang suka berperang, suku Italic, menaklukkan Campania, dan Pompeii, Herculaneum, dan Stabiae menjadi kota Samnite.

AREA YANG LUAS 

Pompeii dibangun di atas taji yang dibentuk oleh aliran lava prasejarah ke utara muara Sungai Sarnus (Sarno modern). 

Herculaneum, Stabiae, Torre Annunziata, dan komunitas lainnya dihancurkan bersama dengan Pompeii. Pompeii, Herculaneum, dan Torre Annunziata secara kolektif ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1997.

Pompeii, Pompei Italia, melestarikan kota Romawi kuno di Campania, Italia, 14 mil (23 km) tenggara Napoli, di dasar tenggara Gunung Vesuvius.


Sekitar tengah hari pada tanggal 24 Agustus 79 M, letusan besar dari Gunung Vesuvius menghujani puing-puing vulkanik di atas kota Pompeii, diikuti hari berikutnya oleh awan gas yang sangat panas. 

Bangunan hancur, penduduk hancur atau sesak napas, dan kota terkubur di bawah selimut abu dan batu apung. 

Selama berabad-abad Pompeii tidur di bawah selubung abunya, yang dengan sempurna mengawetkan sisa-sisanya. 

Ketika akhirnya digali, pada tahun 1700-an, dunia tercengang dengan penemuan kota Yunani-Romawi yang canggih yang membeku dalam waktu. 

Bangunan umum yang megah termasuk forum yang mengesankan dan amfiteater; vila-vila mewah dan semua jenis rumah, yang berasal dari abad ke-4 SM, juga ditemukan. 

Di dalamnya ada beberapa sisa-sisa orang yang diawetkan yang berlindung dari letusan; yang lain terkubur saat mereka melarikan diri; toko roti ditemukan dengan roti masih dalam oven. 

Bangunan dan isinya mengungkapkan kehidupan sehari-hari di dunia kuno---dan membangkitkan minat abad ke-18 pada semua hal klasik.

SEKS MENYIMPANG?

Bahasan ini biasanya terkait dengan perspektif religius atas kehancuran kota Pompeii. Memang banyak literatur menyebutkan kota ini adalah sebuah kota lengkap yang penuh fasilitas entertainment, termasuk prostitusi dan menyediakan relasi normal maupun abnormal.


Sebagian mayat ada yang dalam kondisi sedang kondiri berpelukan. Ada juga yang menduga sedang melakukan relasi seksual.

Karena saya tidak melihat sendiri, ya sangat mungkin semua bisa saja mungkin mengingat kisah yang mirip juga ada tentang kehancuran Sodom dan Gomora di era Nabi Luth.

Sebagaimana diketahui, bahwa umat Nabi Luth juga dikenal sebagai komunitas party, lebih spesifik lagi party di bidang seksual.

Meskipun Pompeii ada di Italia, jauh dari era sejarah Nabi Luth yang konon ada di sekitar Laut Mati dan area Yordania - Palestina.

Namun situasinya dikabarkan ada kemiripan: komunitas yang suka party.

britannica.com
britannica.com

Jika ingin membuktikan situasinya, ya silakan ke Italia.

Saya sendiri hanya sempat ke Malta, sebuah negara kepulauan kecil di kawasan selatan Italia dengan warisan sejarah perang Salib yang juga sangat menggetarkan.

Sedangkan Pompeii ini, semoga kelak kita bisa melihatnya.


Untuk melihat jejak sejarah manusia masa lampau, yang sebagian memang dihancurkan karena perilaku yang berlebihan.

Wallahu'alam (11.09.2021-Endepe) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun