Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Benarkah Pompeei Kota Pengikut Nabi Luth yang Dikutuk?

11 September 2021   15:44 Diperbarui: 11 September 2021   16:44 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangunan dan isinya mengungkapkan kehidupan sehari-hari di dunia kuno---dan membangkitkan minat abad ke-18 pada semua hal klasik.

britannica.com
britannica.com

SEKS MENYIMPANG?

Bahasan ini biasanya terkait dengan perspektif religius atas kehancuran kota Pompeii. Memang banyak literatur menyebutkan kota ini adalah sebuah kota lengkap yang penuh fasilitas entertainment, termasuk prostitusi dan menyediakan relasi normal maupun abnormal.


Sebagian mayat ada yang dalam kondisi sedang kondiri berpelukan. Ada juga yang menduga sedang melakukan relasi seksual.

Karena saya tidak melihat sendiri, ya sangat mungkin semua bisa saja mungkin mengingat kisah yang mirip juga ada tentang kehancuran Sodom dan Gomora di era Nabi Luth.

Sebagaimana diketahui, bahwa umat Nabi Luth juga dikenal sebagai komunitas party, lebih spesifik lagi party di bidang seksual.

Meskipun Pompeii ada di Italia, jauh dari era sejarah Nabi Luth yang konon ada di sekitar Laut Mati dan area Yordania - Palestina.

Namun situasinya dikabarkan ada kemiripan: komunitas yang suka party.

britannica.com
britannica.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun