Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dunia Ajaib Ada Kucing Memakan Anjing, kok Bisa?

10 September 2021   16:30 Diperbarui: 10 September 2021   21:14 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semoga akan dipelihara (dokpri) 

"Dasar anjing" adalah umpatan yang doeloe mengerikan. Sekarang mungkin hanya dimaksudkan bercanda saja bisa berkata ah kau ini anjing dah. 

Begitulah nasib si anjing. Dicintai oleh komunitas tertentu, dijadikan makian oleh komunitas yang lain.

Parahnya, dijadikan lauk bagi penggemar daging anjing yang konon kenyal enak panas bagi tubuh dan disajikan rica-rica super pedes dengan tongsengnya yang gurih nikmat. Huwekkkkkk....

Anjing bagi muslim diharamkan karena termasuk binatang bertaring. Taring diasumsikan makannya bangkai, sehingga berbahaya bagi kesehatan. Dan jorok.

Bagi pecinta binatang, anjing juga haram dikonsumsi. Selain kasihan, juga bentuk perikebinatangan serta ada gerakan Pecinta Binatang yang menentang konsumsi hewan setia tersebut.

Semoga akan dipelihara (dokpri) 
Semoga akan dipelihara (dokpri) 

Namun bagaimana jika kita berada di, misalnya, di Solo Jawa Tengah.

Dikenal sebagai sate jamu, rica-rica, sengsu alias tongseng asu, gule gug-gug, dan sebagainya. 

Anjing dijadikan lawuh alias makanan sehari-hari. 

Di Sulawesi Utara, bahkan ada pasar daging ekstreem termasuk tikus anjing kucing ular dan sebagainya.

Pertanyaannya, perlukah kita menghentikan bisnis jual beli daging anjing tersebut?


Jawabannya: silakan pemerintah berpikir masalah ini, dilarang ideal, dibiarkan itu yang sebenarnya terjadi.

Bagi manusia yang beradab, ya masih banyak daging lain yang enak halal, kok ya mentala makan daging anjing.

Sahabat saya usil banged, bertanya kepada saya, "Tuwan Nugiee, ente pernah lihat enggak kucing yang memangsa anjing?"

Wadohh.. bagaimana ceritanya?


"Gak mungkin lah Tuwannn... mana mungkin, "kata saya.

Dia lantas terbahak. Dia bersama gerombolannya membeli gule daging anjing, dan dikasihkan ke kucing. 

"Kucingnya lahap bangedd..."katanya girang super usil.

Wadohhhh.... kalau ini benar-benar usil dan mengerikan. (10.09.2021-Endepe) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun