Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Diary

Belajar kepada Nokia: Padahal Kami Tidak Bersalah

8 September 2021   05:25 Diperbarui: 8 September 2021   05:45 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehidupan ada miripnya dengan bisnis. Selalu ada kompetisi saling berebut konsumen atau hanya sekedar saling perang periklanan. Promosi branding dan jika tidak kompetisi maka memang lebih baik sinergi, apalagi di era pandemi ini.

Di tengah carut marut pandemi, ada kasus yang menarik untuk diungkap. Tentang Nokia. Ingat ya, ini tentang Nokia, bukan Novia. Teman saya ada yang hobinya bergunjing dan mengatakan, "Kok membahas Novia, ada apa ya..."

Sontoloyo memang... hehehe... 

Lantas apa yang bisa dipelajari kepada Nokia?

Untuk membahas ini, saya secara khusus bertemu virtual dengan mitra strategic saya seorang motivator ulung. 

Tuan Parlindungan Marpaung

Saya sebelumnya juga sering bertemu dengan Tuan Parlindungan Marpaung, alumnus ITB dan Unpad yang terkenal sebagai motivator dalam banyak sesi pelatihan. 

"Bagaimana Tuan, apakah yang bisa kita pelajari dari pandemi ini?" tanya saya suatu ketika.

Tuan Parlindungan tampak tersenyum. 

Sambil penuh dengan yakin dan diksi yang selalu mantap, Tuan Parlin menjawab, "Tuan Nugroho, pandemi belum berakhir, namun hidup jangan pernah diakhiri, kita perlu untuk terus berusaha maju, meski terkadang ada saja yang akan menahan laju."

Saya sangat terkesan dengan pilihan kata dan kutipan-kutipan yang memang sangat bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun