Tidak selalu orang melihat ada apa di balik ziarah kuburan. Sebagian orang hanya menuduh bahwa itu syirik karena meminta minta kepada orang mati.
Waduh.. jika demikian ya tidak bagus lah.
Namun bagaimana jika kuburan itu sendiri bercerita tentang sejarah masa lampau, yang jaraknya bisa melebihi 1000 tahun?
Begitulah kuburan Fatimah Binti Maimun yang telah ada sejak 1082 Masehi.
Kuburan yang menjadi bukti banyak bagaimana perdagangan internasional telah ada di Manyar Gresik.
Dan anehnya, pada tahun 2021 ini terus dikembangkan Pelabuhan Internasional Manyar dengan luas lahan lebih dari 3000 hektar melalui proyek prestisius Java Industrial Integrited Port Estate.
Dan 1082 bahkan Eyang Fatimah sudah dikuburkan di Manyar, padahal asal-usunya dari Keluarga Campa dan Aceh.
Kuburan yang menjadi telisik muslim hidup berdampingan dengan hindu di jaman jauh sebelum Majapahit.
Dan kami berkunjung sekaligus ngaruhke UMKM yang biasanya kewalahan melayani peziarah, sekarang hanya satu dua warga yang berziarah.
Rombongan STIAMAK Barunawati Surabaya terdiri atas Drs. Soedarmanto MM Waket I Bidang Akademik, Drs. M. Fail, MAg Kabag Kehumasan, dan Drs. Mudayat Haqi, MM Kabag Kemahasiswa dan saya tentunya.
Selain ziarah, donasi sewajarnya, memasang spanduk untuk saudara UMKM di tekape, dan pulangnya mampir ke sebuah warung serba ikan dengan menu spesial Ikan Manyung yang puedes mantep beneran.
Sempetin ke sana jika Anda ingin melihat situs yang berdiri sejak 1082 Masehi.
Salam. (31.08.2021-Endepe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H