Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar kepada Taliban: Kepemimpinan Tidak Terbeli, Kemauan Tidak Terlatihkan

28 Agustus 2021   18:49 Diperbarui: 28 Agustus 2021   19:48 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reuter melalui voanews.com

Ironisnya, ternyata temuan spektakuler dengan bukti kehebatan Grit ini  nyata terjadi di Afganistan; Grit para petarung Taliban mampu bertahan selama 20 tahun dan akhirnya menuai buah kemenangan. 

Mungkinkah AS tahu lebih awal bahwa Taliban akan kembali?

Baru bulan lalu sekitar Juli 2021, pejabat senior di pemerintahan Biden percaya bahwa perlu waktu berbulan-bulan sebelum pemerintah sipil di Kabul jatuh. Namun prediksi ini sangat meleset karena hanya dengan tempo di bawah 1 minggu, Kabul telah jatuh. 

Sekarang anggota parlemen mendesak pemerintah Biden untuk mendapatkan jawaban dan menuntut informasi tentang bagaimana intelijen AS bisa salah menilai situasi di lapangan.

Reuter melalui voanews.com
Reuter melalui voanews.com

Kesalahan yang menguntungkan Taliban.

Kesalahan yang sama pernah terjadi di Iraq, ketika rezim Sadam Husein dituduh punya senjata pemusnah massal, namun tidak terbukti sampai sekarang.

Bedanya dengan Taliban, pemerintah Sadam Husein juga punya banyak musuh di internal sehingga akhirnya jatuh di tangan serbuan Sekutu.

Sedangkan Taliban terbalik, yang jatuh justru pemerintahan dukungan Amerika, meskipun politik banyak kaki akhirnya terbukti Amerika juga punya deal-deal dengan pasukan Taliban. 

Texas Rep. Michael McCaul, Republikan teratas di Komite Urusan Luar Negeri DPR-nya Amerika Serikat, telah menyebut situasi ini sebagai "bencana yang tidak dapat dikurangi dari proporsi epik,".

Sementara itu Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell mengatakan "semua orang melihat ini datang" kecuali Presiden, yang "secara terbuka dan dengan percaya diri menepis ancaman ini hanya beberapa minggu yang lalu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun