Sebagian sejarah dituliskan dengan atribut agama. Memang ada benarnya juga jika kita akhirnya menjadi tahu bagaimana situasi dan kondisi yang terjadi di kala itu. Sering yang digali adalah bangunan candi, pura, menhir, patung, wihara, dan semua legacy fisik.
Bagaimana dengan ekonomi sosial budayanya?
Transaksinya bagaimana?
Armada Majapahit membawa komoditas apa, dan Singosari Malang yang saat ini masih banyak lahan subur, kira-kira apakah juga ketika itu mengandalkan komoditas beras dan tumbuhan atau logging dan apalagi ya ?
Maka perlu dilihat sisi lain dari sejarah tersebut.
Tersebab sejatinya ada sisi lain yang perlu digali yakni bagaimana situasi perdagangan internasional kala itu sehingga ekspedisi Majapahit Ekspedisi Campa Aceh dan lainnya dapat hilir mudik di sekitar Sungai Bengawan Solo, Sungai Brantas tembus di Mojokerto, dan mengapa saat ini sebagian mati lampu tidak kenal sejarah?
Itu menjadi keprihatinan civitas akademika Stiamak Barunawati Surabaya yang bergerak di bidang ilmu administrasi bisnis dengan corak bisnis kepelabuhan logistik pelayaran dan kemaritiman.
KISAH SEJARAH FATIMAH BINTI MAIMUN
Fatimah Binti Maimun, seorang muslimah yang berpulang dan dikuburkan di Manyar 1082 Masehi, berdasarkan banyak literasi mengejutkan ahli sejarah yang tadinya menduga Islam masuk ke Nusantara lewat jalur Gujarat India pada tahun 1400-an. Di sisi lain sejatinya ini bukti international trade lewat Gresik di abad 11.
Kalau kita menengok sejarah lain, dikatakan bahwa Kerajaan Majapahit berdiri sekitar tahun 1293 hingga 1500 masehi. Rentang waktu yang bagi imperium tidaklah terlalu lama.