Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bos Baik Percaya Anak Buah

11 Juli 2021   19:38 Diperbarui: 11 Juli 2021   20:45 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Legenda Bos KAI yang dahsyat (kompas.com)

Bos yang baik yang seperti apa terutama di era pandemi ini? Pasti dituliskan yang penuh pengertian suka humor mengayomi penuh perhatian tidak membeda-bedakan adil dan semua yang baik-baik saja.

Padahal bos adalah manusia biasa.

Saya malah senang bos yang biasa namun punya kharisma. Kharisma bukan abal-abal misal suka marah marah atau jaim alias jaga imaje. Namun yang transformer dan tahu melihat masa depan.

Bos yang baik adalah bos yang paham masa depan.

Seperti pengalaman saya sendiri. Mohon maaf kalau terkesan melangit namun begitulah yang pernah saya hadapi.

Alkisah ada perusahaan kompetitior menyekolahkan pendidikan master degree di Eropa Amerika untuk meningkatkan kualitas SDM. Sekolah di luar negeri tidak hanya terkait gengsi, namun proses interaksi dengan budaya luar itulah yang sangat penting.

Apalagi perusahaan saya terkait dengan ekspor impor dan perdagangan internasional.

Saya komunikasikan ke bos, dan bos dengan penuh kharisma gentleman mengatakan "You urus minimal 100 pegawai talenta kita punya master degree dari Eropa".

Alhamdulillah bahwa dari target 100 orang, tercapai 89 orang dengan sebaran di Belgia, Swedia, Inggris, dan Belanda. 

Bos masih belum puas dengan itu. "You pikirin gimana dengan midle manager yang juga perlu wawasan internasional, you cari cara gimana membantu mereka bisa benckmark namun bukan sekedar jalan ke luar negeri."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun