Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Mengapa Badai Covid-19 Landa Jogja?

26 Juni 2021   13:00 Diperbarui: 26 Juni 2021   13:02 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yogya sedang siaga (dok RW GH)

Jogja dilanda badai covid chapter kedua begitu kira-kira keresahan di banyak media sosial yang beredar. Tidak dinyana bahwa larangan mudik masih membuka ruang reuni atau reriungan atau kumpul-kumpul pasca lebaran. Patut diduga pasca lebaran yang bisa jadi banyak perjamuan atau jalan-jalan seputaran Jogja, menjadikan lengah sehingga virus masuk dan menular ke mana mana.

Saya mungkin tidak terlalu galau jika pandemi berjalan wajar karena bagaimana pun ini adalah musibah bersama. Artinya galau bersama dan kita hadapi bersama. 

Namun ini semakin dekat dengan personal space yang ada di sekitar saya. Kalau di Surabaya saya kehilangan banyak kolega yang wafat di tengah pandemi, usia masih di bawah 45 tahun, sedang senang-senangnya bekerja, maka saat ini tetangga-tetangga saya di kota kelahiran di Jogja tidak kurang dari 12 orang terbukti positif covid19.

Meskipun saya saat ini tidak ngedhep, tidak berhadapan secara fisik, namun sungguh memukul mental mora yang ada.

Hantu covid19 masih terus mengintai, apalagi ada mutasi virus yang dikabarkan semakin ganas.

Pertanyaannya, mengapa ada badai covid di Jogja yang notabene adalah kota dengan penduduk yang patuh mituhu terhadap protokol?

Dan bukankah jalanan juga semakin sepi di mana mobil bis antar kota antar provinsi juga lengang? 

Dugaan saya adalah: fatique.

Fatique atau kelelahan fisik yang berlebihan semakin terbukti menjatuhkan imunitas sehingga virus mudah masuk.

Ngregesi, badan adem panas, kurang tidur karena kebanyakan acara, adalah pemicu imunitas yang turun drastis.

Demikian halnya kondisi menjatuhkan moral mental warga, saling menuduh menyalahkan, sehingga situasi chaos secara sosial psikologis.

Maka dibutuhkan kesigapan Satgas Covid untuk menyadarkan masyarakat sehingga virus segera pergi.

Di kompleks kawasan di Jogja, para warga mulai pasang spanduk yang menunjukkan saat ini, Juni 2021 covid masih menghantui Jogja.

Semoga segera berlalu dan warga kembali sehat pulih kembali. (26.06.2021/Endepe) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun