Inilah yang akan semakin mengerikan jika kita tidak mengantisipasinya.
Segala bentuk tindakan rasialisme, kebencian terhadap kelompok, baik Islamopobia atau pun Kristenphobia (dan ini hanya terjadi di Indonesia - sebab di Arab saja muslim dan kristen berdampingan damai), adalah tindakan yang tidak sesuai dengan Pancasila.
Kembali ke Kanada, siapa saja korban yang jatuh pada Ahad 6 Juni 2021 tersebut?
Dua wanita - berusia 74 dan 44 tahun - seorang pria berusia 46 tahun dan seorang gadis berusia 15 tahun semuanya tewas. Mereka belum diberi nama, sesuai dengan keinginan keluarga.
Seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun dirawat di rumah sakit dengan luka serius tetapi tidak mengancam jiwa, kata polisi.
Polisi menyebut tersangka penyerang sebagai Nathanial Veltman, 20, dari London, Ontario. Dia ditangkap tanpa insiden di sebuah pusat perbelanjaan sekitar 6 km (4,8 mil) dari TKP.
Belum diketahui apakah tersangka memiliki hubungan dengan kelompok kebencian, kata Det Supt Waight seorang sekuriti atau polisi di Kanada
KAMPANYE ANTI KEBENCIAN
Mungkin yang harus dilakukan di Indonesia adalah kampanye anti kebencian dengan gerakan yang lebih beradab. Kalau kita lihat di media sosial, ada kelompok yang mengkampanyekan gerakan anti hater, namun dengan menimbulkan sikap hate baru. Alias seperti saling mengasah kapak perang.
Maka idealnya adalah penanaman Pancasila harus dikampanyekan termasuk untuk yang berkampanye.
Tersebab ada dugaan ketika kelompok mengkampanyekan Pancasila, justru ada judgment bahwa yang lain tidak Pancasilais dibandingken kelompoknya.
Kejadian di Kanada adalah cermin bagi kita semua, dengan teriring ucapan duka cita bagi seluruh korban yang timbul atas serangan teroris rasialis tersebut.