Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Nature

Fery Lens: Mari Jadikan Bekantan Mendunia, Stiamak Ajak Kerja Sama

3 Juni 2021   07:13 Diperbarui: 3 Juni 2021   08:04 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah lama saya tidak berkunjung ke Banjarmasin selepas pandemi ini. Padahal di kota Seribu Sungai ini banyak alam natural yang masih asli dan dengan sepenuh hati diproteksi oleh masyarakat khususnya aktivis lingkungan

Sebagaimana yang dikatakan oleh Pak Fery Lens, pegiat SBI Foundation yang aktif melakukan penelitian lahan basah dalam rangka menyelamatkan habitat bekantan lingkungan, yang notabene juga menyelamatkan kehidupan manusia. 

"Kami terus aktif di Stasiun Riset  Bekantan yang merupakan kawasan habitat bekantan yang berada di luar kawasan konservasi, berlokasi di kawasan Pulau Curiak - Anjir Muara - Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan," ujar Pak Fery belum lama ini di Banjarmasin (2/5/2021)

Stasiun riset bekantan didirikan oleh Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI), sebuah lembaga yang bergerak di bidang perlindungan dan pelestarian bekantan serta habitatnya, yang dipimpin Amalia Rezeki. Stasiun riset bekantan ini dikelola oleh SBI bekerjasama dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) - Banjarmasin.

"Jangan salah, riset kami bukan melulu diaktivasi oleh NGO - Non Governmental Organization, melainkan juga terkait langsung dengan kegiatan akademik resmi di Universitas,  dan semakin mendunia karena internasional juga semakin tertarik untuk melakukan riset di lahan basah ini...."imbuh Pak Fery yang juga sangat ahli di bidang fotografi alam natural. 

Stasiun Riset Bekantan diresmikan pada tanggal 5 Juni 2018, oleh Prof. Dr. Sutarto Hadi, M.Sc.,M.Si Rektor ULM dengan didampingi Professor Timothy Roberts Killgour, Professor Matthew Warrington dan Professor Michael Joseph dari University of New Castle Australia dan  disaksikan oleh  para mahasiswa kedua perguruan tinggi Universitas Lambung Mangkurat ( ULM ) dan University of New Castle Australia serta para undangan lainnya.

Dalam visi misi yang telah ditetapkan, tujuan pendirian Stasiun Riset Bekantan; untuk menyelamatkan bekantan terhadap degradasi populasi bekantan, terutama di luar kawasan konservasi.

Dok. Fery Lens 
Dok. Fery Lens 

Selain itu juga sinergi dan saling mendukung Universitas Lambung Mangkurat ( ULM ), khususnya dan Kalimantan Selatan pada umumnya, sebagai pusat riset bekantan dan ekosistem lahan basah dunia. Dan tentu saja menjadikan Kalsel sebagai destinasi ekowisata bekantan dunia, untuk menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. 

Stiamak Barunawati Surabaya dalam waktu dekat bermaksud menjalin kerjasama melalui Badan Eksekutif Mahasiswa Divisi Pecinta Alam, untuk bergabung bersama kampanye cinta lingkungan, proteksi lahan basah, dan penyelamatan alam dengan aksi-aksi nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun