Namun kamuflase dikatakan sebagai amenangi jaman edan, akan berjumpa jaman edan, yang dikonotasikan sebagai ramalan.
Orang jatuh cinta dan patah hati, juga sangat sensitif untuk berkarya bagi yang positif dalam mengeluarkan energi :marah hati"nya. Seperti cinta tidak terbalas dari penyair Lebanon kesohor, Sang Nabi, Khalil Gibran yang bersajak tentang cinta.
Pabila cinta memanggilmu, datanglah, meski sayapnya melukaimu, dan ...... dst.................
Lihat kata sayap yang terluka akibat cinta. Berdarah namun ditimpuk bahagia, padahal ya tidak kesampaian. Konon si oom Khalil Gibran ini juga jomlo sampai ajalnya. Alias cinta tidak terbalaskan. Wallahu alam.
Kalau Sigmud Freud mbahnya Psikologi baheula mengatakan memang sublimasi atau pelampiasan rasa adalah bisa dengan karya. Termasuk hobi di sini, misalnya lelaki tua yang pingin merasakan jatuh cinta remaja, suka menyanyi seakan masih berjumpa dengan dara idola. Ada juga yang suka melukis, sebagai proyeksi imajinasi tentang simbol keindahan yang tidak terjangkau oleh fisik dan sejenisnya.
Begitulah rasa akan membangkitkan karya.
Mengolah rasa menjadi karya adalah sebuah proses mulia. Jadi kalau patah hati atau sedang melow, berkaryalah dalam cipta puisi dan lagu. Biasanya akan best seller karena isinya adalah nyanyian jiwa. (30.05.2021/Endepe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H