Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perkenalkan Namaku Nara Isvhara; Kisah Yoga dan Budha

26 Mei 2021   11:15 Diperbarui: 26 Mei 2021   11:39 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun dalam khasanah muslim dikenal mandi besar (jinabah), mandi kecil atau wudhu atau mirip dengan half bath ini, dan tayamum atau bebersih dengan debu. 


Tujuannya half bath adalah penyesuaian suhu tubuh dengan dinginnya air, sehingga proses gerakan fisik akan lebih lentur, dan spiritualismenya akan tenang dan hening. Jadi kalau senam yoga kok dengan teriak dan pekikan, ya namanya bukan yoga beneran tapi senam yang mirip yoga. 

(3) Meditasi heningkan Diri 

Hidup panjang bukanlah tujuan para yogi, tetapi menjalani hidup yang sehat dan panjang memberikan waktu yang cukup untuk menguasai diri sendiri dan untuk mencapai keadaan spiritual tertinggi dari kesatuan - yang merupakan tujuan para yogi. 

Untuk alasan inilah para yogi telah memberikan anjuran tentang bagaimana panjang umur dan bagaimana agar tubuh dan pikiran tetap sehat dan bahagia. Jelas hidup lama dalam tubuh yang tidak sehat dan pikiran yang sakit bukanlah kepentingan siapa pun.

Nah untuk mencapai simpulan-simpulan spiritual yang mengarah ke situ, dibutuhkan latihan lewat meditasi. 

Ada perbedaan mendasar antara meditasi Yoga dan meditasi Budha. Beda namun barangkali semangatnya sama. 

Naskah-naskah Yoga sering mengatakan bahwa kenyataan adalah maya---khayalan yang tidak ada. Ajaran Buddha tidak menegaskan bahwa kenyataan tidak ada, tapi mengatakan bahwa pembayangan-pembayangan kita atas kenyataan bersifat tidak nalar, tidak makul dan problematik.

Yoga adalah tata ketuhanan dengan kepercayaan pada atman (jiwa) dan Brahma (Tuhan pencipta). 

Ajaran Buddha, menurut pemahaman tertentu, menyangkal keberadaan dua hal itu. Budha mengatakan tidak ada lagi yang sempurna kecuali manusia yang purna sempurna meditasinya, sementara Yoga dapat dikatakan seperti manunggaling kawulo lan gusti. Bisa saja ini tafsir ya... namun meditasi ada yang melakukan sekedar heningkan cipta, ada juga yang dengan lantasan fundamental ideologi keyakinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun