Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Syarat Utama Perjodohan adalah...

25 Mei 2021   20:45 Diperbarui: 25 Mei 2021   23:30 3264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gust Kaustar dan keluarga (Foto: nu.or.id)

Menjalani pernikahan sejak 1997 tentu lumayan lah untuk mengaku sebagai senior di bidang lembaga pernikahan.  Tahun 2021 ini berarti saya akan menjalani usia pernikahan selama 21 + 3 tahun, wow hampir silver wedding party yes karena almost 25 years. Maka saya persembahkan tulisan ini dengan niat untuk berbagi kebahagiaan, dan kisah menyemangati untuk semua dapat berkeluarga dengan damai cinta kasih sayang sebagaimana dambaan keluarga kita semua.

Mari kita awali dengan pointer yang dipancing oleh Pak Ngadimin alias Admin Kompasiana. 

Pak Ngadimin Kompasiana bertanya, apakah kamu sempat terpikir untuk dijodohkan saja? Nah, sepertinya iya.. kalau mengingat sulitnya dulu mencari jodoh.

Dijodohkan asal jangan dipaksakan jodoh lho ya..., saya bahkan berpikir: seandainya tahu bahwa ini yang akhirnya menjadi jodoh saya, lebih baik tidak mengenal wanita lain sebelumnya dan atau sesudahnya. Cukup satu dan selamanya. Hidup sudah rumit bin pusying, dah tidak mau dibuat pusying dengan kisah-kisah bercerita dengan wanita lain. 

Tapii... untuk ketemu itu ternyata juga tidak mudah. Apalagi ketemu dan KLIK. Dengan dibantu dijodohkan, kita akan lebih mudah mengenali lewat orang lain yang bisa lebih objektif dibandingkan kita sendiri. Kadang dalam perjalanan waktu, kita bisa ketemu dengan wanita yang mungkin pernah kita sukai. 

Dan lebih banyak saya bersyukur tidak jadian, dalam arti tidak jadi menikah, dengan mereka karena ternyata ya lebih oke yang istri saya sendiri. hehehe...Bukan apa-apa seh.... ya intinya bersyukur dengan yang kita punya. Mencintai yang kita punyai, dan bukan harus mempunyai yang kita cintai.

Mungkin iya pernah cinta, tapi ya sebatas itu tidak ada kontak atau relasi lebih. Kalau dijodohkan, kayaknya akan lebih damai karena kalau tidak cocok dalam proses perjodohan, bisa minta dikenalin dengan yang lain. 

Kalau jalur pacaran, selain bertengkar sebelum putus, bisa putus diem-diem bae tidak jelas status alias HTS Hubungan Tanpa Status. Tahu-tahu salah satu menikah. Byarrrr...... binunk gak itu....pekerjaan belum punya dikabari ada orang deket menikah. 

Gak sempat mikir.... silakan menikah guweh sedang binung dengan sekolah, cari kerja, dan seterusnya. 

Pertanyaan kedua pak Ngadimin, jika kamu sudah menikah, apakah pasanganmu yang sekarang adalah hasil perjodohan? Kebetulan gak dijodohin oleh manusia, namun alhamdulillah dijodohkan olah Hyang Di Atas. 

Sebagaimana janji-Nya; 

Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah? (Lihat Quran Surat An Nahl : 72.

Maka saya selalu bersyukur atas kehidupan ini, lebih tepat lagi adalah belajar untuk selalu bersyukur atas semua yang saya terima ini. Termasuk jodoh yang baik, anak yang baik, rezeki yang baik. 

Kata Pak Ngadimin lagi, bahwa Meski terasa gengsi bagi sebagian orang, tetapi sebenarnya tidak ada yang salah dengan perjodohan. Gengsi mungkin hanya sebentar, tetapi bayangkan bila akhirnya benar-benar sampai ke pelaminan! Bahagianya tentu tak terkira.

Jangan salah kira hasil perjodohan itu kelasnya remeh temeh, wow.. ini kelasnya Wakil Gubernur di Jatim itu juga konon dijodohin, yang satunya cantik bintang sinetron ketika itu, yang laki ganteng terpelajar dan sekarang jadi wakil gubernur. 

Lho... dahsyat kan.... itu konon kisah Mas Wagub Emerik Dardak yang cukup dinamis. Lihat kisahnya langsung di sini ya....Arumi Backsin dan Mas Wagub

Memang betul Pak Ngadimin, banyak orang yang dijodohken oleh manusia juga bahagia sebagaimana orang yang berkeluarga karena dijodohin dari Hyang di Atas. Nyang penting setelah menikah, saling bersyukur, terus saling mencintai, dan fokus ngibadah kepada Hyang Maha Kuwasa. 

Kerja dan breaktivitas demi ngibadah, sama halnya berbahagia bersama istri anak dan keluarga juga dalam rangka ngibadah. 

Ideal ya? Namun bisa diujudkan... nyatanya banyak yang bahagia dengan orientasi ngibadah ini.

Nah, ada juga keluarga pesantren yang dijodohken dan bahagia juga. Jangan dikira kalau santri itu ndeso ya... ini juga ganteng dan cantik, yakni Gus Kautsar. Gus Kautsar ini salah satu kader muda Nahdatul Ulama Jawa Timur yang sekarang mengasuh pondok pesantren di Kediri, Jatim. Sering tampil bersama Gus Baha dari Rembang, dan Gus Ali dari Sidoarjo.

Kalau keluarga Nadhiliyin dijamin pasti kenal lah.. khususnya di Jawa Timur dan sekitarnya. Nasional juga dikenal karena seirng memberikan tausyiah dan kajian. 

Saya dengar dulu proses menikahnya juga simpel,  sang abah melihat putranya kelihatan suka dengan lawan jenis, sudah akil baligh, maka dipanggil  dan segera dinikahkan.

Waw.... nyatanya juga bahagia bro..... dan kita sebagai orang kebanyakan, perlu meniru kebaikan-kebaikan dari hasil perjodohan itu. Gimana kalau tidak ada yang menjodohken?

YA berarti harus banyak berdoa, khususnya bagi yang sangat percaya doa. Saya termasuk yang percaya doa doa memohon langsung kepad Hyang di Atas. 

Dan dalam hal ini akhirnya ada klausul sakti yang banyak diriwayatkan bahwa wanita baik-baik, untuk laki-laki yang baik-baik. Yang buruk juga untuk yang buruk.


Tentu bukan dalam arti fisik ya.... namun kebaikan sebagai umat manusia. 

Maka Stiamak Barunawati Surabaya juga pernah membahas masalah ini tentang Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah. 

Pernikahan adalah media sunah untuk mewujudkan keluarga yang saling mencintai, mengasihi, dan berlomba dalam kebaikan menciptakan rumahku adalah surgaku, bahagia bersama keluarga tercinta. 

Diskas perjodohan dan edukasi pra nikah (dok Stiamak) 
Diskas perjodohan dan edukasi pra nikah (dok Stiamak) 

Jadi syarat utama perjodohan adalah... adanya niat kebaikan dan bagi muslim memang diniatkan untuk ngibadah sehingga adakan terjalin keluarga sakinah mawaddah warahmah. Ini bukan konsepsi namun sudah banyak terbukti. 

Di balik gegap gempita rumah tangga yang ruwet, karena niat awalnya kurang bulet.

Di balik rumah tangga yang bahagia, karena niatnya lurus demi memikul amanah mewujudken keluarga sakinah mawaddah warahmah. 

Sakiinah artinya tenang dan tentram.
Mawaddah artinya cinta, harapan.
Warahmah artinya kasih sayang. 

S. Ar-Rum ayat 21.
"Di antara tanda-tanda (kemahaan-Nya) adalah Dia telah menciptakan dari jenismu (manusia) pasangan-pasangan agar kamu memperoleh sakiinah disisinya, dan dijadikannya di antara kamu mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya dalam hal yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kemahaan-Nya) bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Rum:21)

Teriring doa semoga yang belum berjodoh segera mendapatkan jodohnya, dan yang sudah menikah akan semakin saling mencintai dan bahagia bersama keluarga. (25.05.2021/Endepe) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun