Menjawab pertanyaan anak tentang alam gaib itu bisa membingungkan lawan dan kawan. Bukan berarti jika pertanyaan anak lantas mudah, mungkin malah sangat sulit atau bahkan tidak bisa dijawab.
Seperti pengalaman Bu Sunarsih, pamong guru purna yang sekarang mengelola homeschooling. Pembelajaran yang cenderung privat, ada interaksi mendalam antara guru homeschooling dan murid-muridnya.
Dan sering ada dialog yang menarik yang menandakan kecerdasan anak-anak sekarang memang tumbuh banyak seiring dengan kualitas hidup masyarakat.
Berikut 3 hal yang mengemuka dari pertanyaan anak;
(1) Sembilan dibagi 3 adalah 2 ditambah 2 dan ditambah 5
Ada soal cerita yang ditujukan untuk menguji daya nalar pembagian anak. Yakni tentang angka 9 yang dibagi 3.
Ilustrasinya adalah ada 9 permen yang akan dibagi ke 3 anak yakni Dian, Tika, dan Mas Anton. Kebetulan yang ditanya adalah Mas Anton. Maka dia menjawab; Jika ada permen 9 dibagi untuk 3 anak, maka 2 untuk mbak dian, 2 untuk mbak tika, dan 5 untuk mas Anton.
Guru kaget dan bertanya, mengapa bagianmu paling besar bukankah pembagian yang adil adalah yang merata?
Sang anak menjawab dengan lugas karena saya laki-laki harus dapat bagian paling besar.
Guru tercenung. Apa yang salah dengan soalnya, atau ada yang keliru dalam instruksi soalnya. Sebab jika "bagilah dengan angka yang sama", maka akan ketemu angka 3. Namun jika instruksinya adalah "bagilah untuk 3 anak", maka jawaban bisa variatif, 2+2+5, atau 2+3+4.