Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mengapa Orang Kudus Tidak Makan Daging Sapi?

23 Mei 2021   05:36 Diperbarui: 23 Mei 2021   05:42 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soto Kerbau (fot: kompas.com)

Pernah mendengar soto kerbau yang enak menggigit lidah? Itu hanya ada di Kudus tempat waliyullah yang juga guru dari Adipati Jipang Panolang Haryo Penangsang yang lazim dikenal sebagai Sunan Kudus. Kalau Anda saat ini berkunjung ke situs warisannya, maka masih megah berdiri Masjid Sunan Kudus yang desain arsitekturnya adalah Hindu dengan menara untuk adzan ketika itu. 

Sunan Kudus, di luar kontroversi bagi penggemar Kethoprak Mataram yang difigurkan sebagai tokoh pembela Haryo Penangsang - padahal Haryo Penangsang difigurkan sebagai musuh Pajang yang kelak melahirkan kerajaan Mataram - adalah tokoh toleran yang mengakomodasi budaya lokal ketika itu, sehingga masjidnya berdesain arsitektur Hindu.

Bahkan saking tolerannya Sunan Kudus, menu makanan berdaging di Kudus lebih banyak menggunakan kerbau ketimbang sapi. Mengapa demikian, ya karena sapi dikeramatkan umat Hindu ketika itu. Untuk penghormatannya maka daging sapi diganti dengan daging kerbau. 

Jadilah soto kerbau atau sate kerbau atau tongseng kerbau yang sampai sekarang ya hanya dapat ditemui di kota yang juga terkenal sebagai kota rokok kretek tersebut. 

Saat ini bisa saja menu kerbau di kota lain, khususnya yang ada warga Kudus di sekitar situ. Namun kalau mau yang khas sambil jalan-jalan dengan tetap protokol kesehatan, datang saja ke Kudus. 

Di bulan Desember, kota ini sering disebut dalam nyanyian Kristiani: Malam kudus......... sunyi senyap............. dst................

Begitu sepintas cerita mengapa Kudus tidak ada menu sapi, ketika itu. Kalau sekarang bisa jadi sudah banyak menu sapi. Namun kalau ke Kudus, lebih enak mencoba menu kerbau. Jangan membayangkan kerbau yang sedang berkubang di lumpur ya.....

Rasakan sensasi daging kerbau yang saya pernah mencoba kok ya ada anehnya gitu.


Yang jelas kerbau juga halal sepanjang disembelih dengan cara halal pula. 

Selamat berpuasa Syawal bagi yang masih menjalani nyicil hari, dan belum genap 6 hari. Siapkan buka dengan Soto Kerbau di Kota Kudus. (23.05.2021/Endepe) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun