Kalau lagu balada kita mengenalnya dalam lagu EBiet G Ade yang konon adalah murid bersyair dari Cak Nun Emha Ainun Najib, sedangkan bang haji Rhoma Irama ini membuat syair melalui riset kitab Quran dan Hadist. Makanya ada lagu yang diinspirasi dari QS Al Ikhlas, ada juga syair yang dipicu oleh kisah dari AL Hadist, dan lain sebagainya.
Ini menunjukkan bahwa syair dibuat bukan dengan hasrat duniawi, melainkan niat kebaikan yang cenderung mewartakan pesan akhirat dan kebaikan.
(3) Tujuannya untuk kemanusiaan
Sebagaimana yang dikatakan bang Rhoma di sebuah event ujian Disertasi Desember 2019 di Palembang, yang mengkaji konten syair lagu dangdutnya, bahwa bagi beliau bermusik adalah sebuah media dakwah berjihad menyampaikan pesan. Pesan untuk kebaikan kemanusiaan. Maka konten musiknya masih sangat bisa dinikmati meskipun dibuat sudah lama sekali. Sebagian bahkan menjadi favorit dan dijadikan pedoman dalam proses edukasi bagi generasi muda.
Alhamdulillah saya pernah bertemu beliau, dan semoga ketularan kebaikan untuk terus menyampaikan pesan khususnya untuk saya sendiri.
Terima kasih Bang Haji Rhoma Irama, semoga semua dicatat sebagai amal kebaikan. Salam sehat selalu bahagia fiddunya wal akhirat. (18.05.2021/Endepe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H