Pada awal mei 1999 saya masuk ke kantor yang melayani jasa kepelabuhan. Karena pelabuhan adalah perusahaan jasa dengan pola 247 alias 24 jam 7 hari dalam seminggu harus ada layanan maka pada akhirnya menjadi kebiasaan terus bekerja di saat orang lain liburan. Awalnya terasa aneh juga karena orang non pelabuhan suka menggoda mengapa liburan kok malah bekerja. Bagi orang pelabuhan malah balik bertanya apakah kalau liburan maka layanan jasa logistik dan kepelabuhan lainnya juga harus berhenti? Sebab kapal harus tetap sandar sesuai jadwal barang tetap harus dibongkar dan gudang melayani untuk kebutuhan logistik masyarakat.
Bahkan di kantor pusat saya masih ingat seorang konsultan yang terheran-heran di Hari H-1 Lebaran orang masih asyik bekerja, dan apalagi di lapangan operasional terus jalan. Apakah penuh semangat? Sudah menjadi kebiasaan sehingga lebaran dan hari raya lainnya ya biasa saja. Ibadah tetap dijalankan bekerja terus dilanjutkan.
Apakah profesi di pelabuhan tidak memungkinkan untuk berlibur saat Idul Fitri? Semua sudah diatur dengan jadwal yang ketat dan teratur. Pada saat saya di Pelabuhan Kumai Kalimantan Tengah, pelabuhan libur ya hanya 2 hari Lebaran di Hari H tersebut. Seterusnya akan beroperasi sesuai jadwal. Artinya di lapangan ada yang piket dan layanan terus diberikan sesuai formula 247 tadi.
Memang demikian pola kerja saat hari libur besar. Gotong royong bahu membahu menjamin pasokan logistik nasional regional maupun lokal.
Liburan ada waktunya di saat cuti tahunan atau gathering dengan komunitas kantor. Gathering semua biaya diberikan, cuti juga diberikan minimal 1 x penghasilan. Apa saja pekerjaan yang harus dilakukan di hari libur? Kalau libur maka orang-orang di pelabuhan tetap siaga karena setiap saat ada trouble di lapangan, harus sigap untuk segera mengatasi masalah.
Justru suasana seakan agak santai ketika mengikuti diklat di luar kota atau luar negeri. Bagaimana caramu beradaptasi dan menyikapi tantangan tersebut, ya itu dengan menyesuaikan jadwal kita dengan kantor. Ketika saya ikut pertukaran pegawai di Korea, maka saya sempatkan ajak keluarga ikut sebentar nganter sampai di Mokpo Korea, lantas program mulai jalan, keluarga keliling kota sebelum akhirnya balik duluan ke tanah air karena program berlangsung agak lama.
Jadi demikian salah satu cara saya mengkompensasi ketidakhadiran di tengah keluarga saat hari raya. Pandemi ini yang memang secara duniawi sangat menjengkelkan, karena selepas bekerja kita agak susah untuk menjadwalkan kumpul dengan keluarga. Sebelum pandemi saya sempat menargetkan setiap tahun selalu gathering bersama keluarga inti, ya piknik lah ke sekitar atau ke luar negeri. Bersama keluarga atau sendiri, pernah lah kita ke Belanda, Singapura, Malaysia, Irlandia, Belgia, Jerman, Perancis, dan sebagainya.
Pandemi ini untuk sementara memang harus bersabar karena kumpul-kumpul masih berisiko, namun bekerja adalah utama untuk menjamin layanan logistik kepada masyarakat.
Jadi Kerja Saat Lebaran adalah hal biasa dan sebagai manusia yang berusaha beriman selalu berdoa semoga jam kerja di saat orang lain libur itu akan dibalas dengan keberkahan hidup baik di dunia maupun akhirat.
Stiamak Barunawati Surabaya dengan semangat port business dan internasionalisme juga mengkampanyekan semangat bekerja 247 karena sebagian mahasiswa memang terlibat langsung dengan port operation baik di ekspedisi muatan kapal laut, business untuk warehousing, logistik, shipping agency, trucking company, stevedoring atau perusahaan bongkar muat, dan lain sebagainya.
Kerjasama juga dijalin dengan banyak korporasi internasiona semisal IHC The Royal of Netherland, STC International, Korea, Malaysia, dan lain sebagainya. Selain itu induk organisasi di PT Pelindo III juga membelajarkan mahasiswa dengan pola kerja di bisnis pelabuhan dan pelayaran.
Dan era pandemi memang membuat situasi signifikan berubah, sebagian besar koordinasi dan pembelajaran melalui daring atau online.
Namun semangat 247 tetap menjadi acuan bahwa jasa layanan logistik kepelabuhan harus diberikan selama 24 jam 7 hari dalam seminggu.
Semangat bagi bapak ibu saudara semuanya semua yang terus bekerja saat lebaran atau bakdo lebaran, niatkan semua untuk beribadah semoga barokah selalu. Meski demikian, era pandemi ini membuat situasi menjadi agak berbeda dengan sebelum pandemi.
(12.05.2021/Endepe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H